Hasil Studi: Kebiasaan Merokok Bisa Menurunkan Daya Ingat, Sebaiknya Berhenti

24 Desember 2022, 19:38 WIB
Ilustrasi merokok. /Pixabay / HansMartinPaul.

SUARA JAYAPURA - Ahli kesehatan telah sepakati kebiasaan merokok bisa menimbulkan ragam masalah kesehatan. 

Terbaru, kebiasaan merokok bisa menerunkan daya ingat. 

Baca Juga: PKS Mengamini Jenderal Andika Dibahas Jadi Cawapres Anies, Nasdem Ungkap Ada Kesamaan

Baca Juga: Soal Antrean Panjang di SPBU, Wali Kota Jayapura Minta Pertamina dan Aparat Bertindak

Hasil studi itu dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer's Disease dari Ohio State University.

Ditemukan bahwa kebiasaan merokok berkaitan dengan masalah daya ingat dan penurunan kognitif.

Efek ini bisa terlihat pada seseorang pada rentang usia paruh baya.

Baca Juga: Vietnam Produksi Mobil Listrik VinFast, Fadli Zon: Negara Tetangga Kita

Penelitian ini melibatkan lebih dari 135 ribu orang berusia lebih dari 45 tahun.

Selama studi, mereka diminta untuk memberi tahu soal kebiasaan merokok yang mereka lakukan.

Para tim peneliti melakukan analisis terhadap masalah daya ingat dan fungsi kognitif yang dialami oleh para partisipan.

Kemudian membandingkan kondisi penurunan subjective cognitive decline (SCD) pada tiga macam partisipan.

Baca Juga: Sanksi Terberat Menanti Pelaku Usaha yang Melanggar, Frans Pekey: Tidak Ingin Kota Ini Kacau

Ketiga macam partisipan, diantaranya partisipan yang masih menjadi perokok, partisipan yang baru berhenti merokok, dan partisipan yang sudah lama berhenti merokok.

Hasilnya menunjukkan prevalensi SCD di antara para perokok 1,9 kali lebih besar dibandingkan non perokok.

Selain itu, prevalensi SCD orang yang berhenti merokok kurang dari 10 tahun lalu adalah 1,5 kali lebih besar dibandingkan non perokok.

Dijelaskan bahwa SCD merupakan kondisi ketika seseorang merasakan adanya penurunan daya ingat.

Baca Juga: Baca Manga One Piece Chapter 1070: Kekuatan Kizaru Palsu, Dr Vegapunk Ungkap Soal Buah Iblis Buatan

SCD bisa dikatakan sebagai bentuk gangguan kognitif dan dapat menjadi salah satu gejala awal dari penyakit Alzheimer atau penyakit demensia lain.

"Mereka yang berhenti lebih dari 10 tahun sebelum survei dilakukan memiliki prevalensi SCD sedikit lebih besar dibandingkan kelompok non perokok," ungkap tim peneliti seperti dilansir WebMD pada Sabtu, 24 Desember 2022. 

Berdasarkan temuan ini, kebiasaan merokok tampak berkaitan dengan risiko terjadinya SCD.

Akan tetapi, berhenti merokok bisa cukup membantu dalam menurunkan risiko tersebut.***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler