"Tak pelak Sambo pun marah luar biasa karena yang dilaporin Brigadir J adalah petingi yang juga ingin jadi Kapolri. Jadi ini ada perang bintang untuk saling menjatuhkan, untuk merebut singgasana Trunodjoyo 1 alias Kapolri," tuturnya menambahkan.
Selain itu, yang menjadi perhatian adalah keterangan terkait penyiksaan yang dialami Brigadir J sebelum dibunuh.
Jika memang hanya sekadar asmara atau perselingkuhan, cukup mencurigakan jika Brigadir J sampai harus disiksa hingga kehilangan nyawa.
Padahal, kaitan asmara yang selama ini disebut sebagai motif pembunuhan Brigadir J disebut tidak akan mempengaruhi harta kekayaan maupun jabatan hingga karier Ferdy Sambo di Kepolisian.
"Sebagai mantan wartawan investigasin naluri saya mengatakan, ini tak sekedar asmara, perselingkuhan atau pelecehan seks? Ini ada masalah yg lebih besar," ucapnya.
"PPATK juga rasanya gak akan menemukan duit Sambo, karena duit Sambo tidak mampir ke bank tapi yaitu tadi ditumpuk di suatu tempat, dan salah satunya Brigadir J yang tahu. Dimana? Mari berburu harta karun Sambo," kata mantan wartawan investigasi itu menambahkan.
Singkat cerita, jika motif pembunuhan Brigadir J hanya karena pelecehan atau asmara, saksi yang akan diperiksa adalah Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo. Padahal, terbukti keduanya selama ini berbohong untuk kejadian yang sebenarnya.
"Jadi feeling saya nanti kasus pembunuhan Brugadir J akan dilokalisir ke hanya seputar asmara, hubungan cinta dan seks, karena kalau motifnya itu relatif yang tersenggol tidak banyak," ujar mantan wartawan investigasi tersebut.
Baca Juga: Sejak Awal Sudah Tahu Bharada E Bukanlah Pelakunya, Pengacara Brigadir J Dukung Status JC