Kopi Bermanfaat Bagi Tubuh Tapi Soal Waktu Tak Boleh Asal, Dokter Sarankan di Jam Ini Kalau Mau Tetap Sehat

21 Januari 2024, 15:04 WIB
Tak Sekadar Nikmat, Inilah 10 Manfaat Mengejutkan dari Minum Kopi di Pagi Hari /Pixabay/Katya_Ershova/

SUARA JAYAPURA - Kopi memang bermanfaat bagi tubuh, tapi soal waktu tidak boleh asal-asalan. 

Waktu pagi biasanya diawali dari meminum kopi, namun dokter menyebut itu bukan pilihan terbaik. 

Seorang dokter umum merangkap dokter gawat darurat dari National Health Service di Inggris, Suraj Kukadia membagikan peringatannya di platform berbagi video TikTok.

Baca Juga: Anti Mendang-mending, Ini 4 Tempat Ngopi di Jayapura Paling Direkomendasikan

Menurutnya, minum kopi di pagi hari dapat mengganggu sistem alami tubuh yang dirancang untuk bangun di pagi hari.

Pada dasarnya, tubuh menghasilkan lonjakan hormon kortisol secara alami di pagi hari. Hormon kortisol diproduksi untuk membangunkan seseorang dan mempersiapkannya untuk hari itu.

"Di pagi hari, Anda mendapatkan lonjakan kortisol alami yang merupakan cara tubuh membangunkan Anda dan menyiapkan Anda untuk hari itu," ungkap dr Sooj seperti dilansir dari Express pada Jumat 19 Januari 2024.

Dokter yang dikenal dengan panggilan dr Sooj, menyarankan menunggu sampai tingkat kortisol turun sebelum meminum kopi.

Baca Juga: Menginap di Hotel Horison Kotaraja, Cari Cafe Terdekat Cicipi Kopi Terbaik Papua dengan Cita Rasa Unik

Hal itu terjadi biasanya di pertengahan pagi, yakni sekitar pukul 09.39 - 11.30.

Kortisol adalah hormon steroid yang memainkan peran penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres, mengontrol metabolisme, menekan peradangan, mengatur tekanan darah, gula darah, dan siklus tidur-bangun.

Tingkat kortisol tertinggi terjadi pada pagi hari. Karena itu, jika Anda mengganggu ritme sirkadian ini, maka dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang.

Menurut Cleveland Clinic di AS, tingkat kortisol paling tinggi terjadi 30 hingga 45 menit setelah bangun tidur.

Baca Juga: Bukan Cuma Nasi Goreng! Ini Makanan Favorit Prabowo, Cara Makannya Kerap Diperdebatkan Bak Messi atau Ronaldo

Dokter Sooj memperingatkan bahwa mengganggu ritme sirkadian dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, termasuk gangguan tidur, suasana hati, dan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, serta obesitas.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Translational Psychiatry pada 2020 menemukan hubungan antara gangguan ritme sirkadian dengan gangguan kejiwaan seperti depresi, gangguan bipolar, kecemasan, dan skizofrenia.***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler