FIFA Akan Berkantor di Indonesia, Menpora Jawab Desakan Ketum PSSI Mundur

8 Oktober 2022, 18:37 WIB
Lambang atau logo FIFA/Tangkapan Layar./Instagram fifa.com /

SUARA JAYAPURA - FIFA memutuskan tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Sikap FIFA justru memberikan perhatian terhadap masa depan sepak bola Indonesia. 

Federasi sepak bola internasional itu bersama-sama akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Lolos Sanksi FIFA, Begini Reaksi Ketum PSSI Iwan Bule

Baca Juga: Hubungi Presiden FIFA Bahas Piala Dunia U-20, Status Indonesia Dicabut? Ini Kata Jokowi

Hal tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA berbicara banyak tentang sepak bola Indonesia via telepon pada 3 Oktober 2022 lalu.

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," ujarnya pada Jumat, 7 Oktober 2022. 

Baca Juga: Buntut Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Liga 2 dan Liga 3 Kena Imbas, PSSI: Dihentikan Kompetisi Liga 1

"FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” tambah Presiden Jokowi.

Jokowi menyampaikan Presiden FIFA, Gianni Infantino juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” jelasnya. 

Menanggapi pengumuman itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan rasa syukurnya.

Baca Juga: Lesti Kejora Mengaku Dibanting, Rizky Billar Menyangkal: Salah Ketik

"Alhamdulillah, melalui Presiden Republik Indonesia, FIFA sudah memberikan pernyataan resmi bahwa Indonesia tidak terkena hukuman efek dari insiden Kanjuruhan," jelasnya. 

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan pihaknya selalu intens berkomunikasi dengan FIFA dan AFC.

"Pada minggu depan, delegasi FIFA dan AFC akan berkunjung dan berdiskusi dengan PSSI untuk mengambil langkah-langkah transformatif seperti yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia," jelasnya. 

Di samping itu, publik dihebohkan desakan Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI akibat tragedi berdarah itu. 

Baca Juga: Tips Cari Tahu Kapan Oli Gardan Sudah Harus Diganti, Kalau Lupa Akibatnya Fatal!

Desakan itu datang dari dua petisi daring di laman change.org yang dibuat Suhari Ete dari Perhimpunan Jurnalis Rakyat bertajuk "Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri".

Kemudian petisi kedua dibuat praktisi hukum Emerson Yuntho berjudul "Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!".

Menanggapi desakan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan tidak akan mengintervensi perihal desakan tersebut. 

"Tidak, tidak. Kami sama sekali, itu silahkan saja di masyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Pernah Tak Percaya Negara, Lukas Enembe Harus Ditangani Khusus

Menpora lantas mengingatkan kembali bahwa PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia bernaung di bawah FIFA yang merupakan otorita sepak bola dunia.

"Pemerintah apapun yang ada, itu federasi, kita hormati. Kita ada wilayahnya masing-masing," ujar Amali.***

 

 

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler