SUARA JAYAPURA - Bandar Udara atau Bandara dibangun untuk memudahkan akses menuju tempat lain.
Pembangunan bandara tentu harus diawali perencanaan yang matang hingga penyelesaian.
Biaya yang digelontorkan untuk membuat bandara dari APBN tentu tidak sedikit.
Baca Juga: Kuras Anggaran Rp561 Miliar, Proyek Jalan-Jembatan 50,9 Km di Kalimantan Timur Telah Beroperasi
Dari jumlah bandara di Indonesia, ada 3 masuk 10 peringkat terbawah dari 194 bandara di dunia.
Peringkat itu dirilis AirHelp berupa ranking, sebuah agen konsumen penerbangan.
Dalam daftar Global Airport Ranking AirHelp 2023, tiga bandara di Indonesia masuk dalam 10 besar peringkat terendah.
Penilaian dan peringkat berdasarkan sejumlah kriteria seperti on-time performance (tepat waktu saat take off dan landing), opini konsumen, serta penilaian terhadap makanan dan toko.
Berdasarkan penilaian itu, 3 bandara di Indonesia dapat peringkat terendah.
Diantaranya Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta berada di peringkat 185 dari 194 bandara di dunia dengan skor 6,63.
Kemudian Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali duduk diperingkat 189 dengan skor 6,55.
Baca Juga: Usai Rekonstruksi, Yudha Arfandi di Tetapkan Sebagi Tersangka
Terakhir, Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, duduk diperingkat terakhir dengan skor 6.39.***