Network
SUARA JAYAPURA - Fakta terbaru mulai terungkap, ternyata ada satu orang nyaris jadi korban Wowon Cs.
Orang tersebut berprofesi sebagai tenaga kerja wanita (TKW) selamat dari rencana pelaku serial killer Bekasi-Cianjur, Wowon Cs.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkapkan identitas TKW yang nyaris jadi korban Wowon Cs.
Baca Juga: Jokowi Berhasil Membuat Rakyat Tidak Rusuh Saat Pandemi Corona: Saya Semedi Tiga Hari
Wanita tersebut bernama Hana merupakan salah satu korban penipuan yang akan dibunuh oleh tersangka Solehudin alias Duloh.
Saat tu, Hana diminta datang ke rumah Duloh untuk mengambil uang yang dijanjikan digandakan oleh tersangka Dede pada tanggal 28 Desember atau 29 Desember 2022.
“Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28 atau 29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh,” ujar Panjiyoga dalam keterangannya, Kamis, 26 Januari 2023.
Lanjut, Panjiyoga menceritakan bagaimana Hasa bisa selamat dari rencana pembunuhan para tersangka Wowon Cs.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Ada Gerakan Ingin Ferdy Sambo Bebas, Singgung Brigjen hingga Letjen
Saat itu, Hana selamat dari rencana pembunuhan para tersangka karena pada tanggal itu terjadi hujan deras dan ia tidak jadi ke rumah tersangka di Cianjur.
“Namun pada pada tanggal tersebut karena hujan deras sehingga Hana tidak jadi ke Cianjur,” jelasnya.
Sebelumya, 11 orang tenaga kerja wanita (TKW) disebut menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh salah satu tersangka serial killer, Wowon alias Aki bermodus menggandakan kekayaan.
Para TKW yang menjadi korban mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka lain yang berperan sebagai pengepul uang, yakni tersangka Dede Solehudin, di mana terdapat dua jenis pengiriman uang.
Baca Juga: Anggota TNI Pelaku Mutilasi Warga di Papua Sudah Divonis Hakim, Ini Hasilnya
Uang dikirim melalui rekening maupun Western Union sejenis wesel yang bisa diambil dikantor pos, dikantor pegadaian, dan sebagainya.
Sebanyak 11 TKW yang menjadi korban penipuan beberapa diantaranya sudah terdeteksi untuk dimintai keterangan dan kesaksian.
“Sudah deteksi ada berapa orang yang bisa kita hubungi, beberapa orang sudah kembali ke Indonesia, dan dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya untuk kita ambil keterangan,” jelasnya.***
