Hasilnya, menunjukkan bahwa anak dari orang tua yang menghisap vape setiap hari memiliki kadar metabolit yang lebih tinggi.
Metabolit ini terbentuk setelah tubuh terpapar oleh zat-zat kimia yang berasal dari rokok elektrik atau vape.
Peningkatan metabolit ini bisa memicu penurunan kadar dopamin di dalam tubuh. Kondisi tersebut mampu memicu terjadinya kerusakan sel karena stres oksidatif.
Asap dari vape bisa memuat lebih dari 7.000 zat kimia. Namun, karena dianggap lebih sehat, pengguna bisa menghisap hingga ratusan kali per hari.
Frekuensi yang sangat sering ini bisa semakin meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk kanker dan peradangan di paru-paru.***