Akademisi: Lukas Enembe Diharap Bisa Ikuti Jejak Nelson Mandela

- 7 Oktober 2022, 11:38 WIB
Gubernur Papua, Lukas Enembe. Polri mendukung penuh upaya pemberantasan maling uang rakyat dengan siapkan 1.800 personil untuk backup KPK jemput Lukas Enembe.
Gubernur Papua, Lukas Enembe. Polri mendukung penuh upaya pemberantasan maling uang rakyat dengan siapkan 1.800 personil untuk backup KPK jemput Lukas Enembe. / Antara/Hendrina Dian Kandipi.

SUARA JAYAPURA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini belum bisa memeriksa Gubernur Papua, Lukas Enembe. 

Alasannya lantaran kondisi kesehatan belum pulih sepenuhnya, sehingga tidak siap untuk diperiksa KPK. 

Selain itu, kediaman Lukas Enembe juga masih dijaga ketat sejumlah warga.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Sudah Ada Tersangkanya, Kapolri Umumkan Malam Ini

Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, Laus Deo Calvin Rumayom menanggapi situasi itu.

Ia berharap Gubernur Lukas Enembe dapat mengikuti jejak Nelson Mandela.

Sikap tokoh politik itu kini menjadi contoh bagi negara-negara demokrasi di dunia.

Baca Juga: Inflasi Papua Urutan Keenam Tertinggi, Pemerintah Daerah Beberkan Langkah Antisipatif

Nelson Mandela setelah 27 tahun mendekam dalam penjara, tetap menyerukan perdamaian dan pengampunan bagi lawan-lawan politiknya.

Nelson Mandela dikenang sebagai tokoh politik yang berani memberikan pengampunan kepada Apartheid.

Menurut Laus, dengan pengampunan itulah Afrika Selatan kini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihargai, bangsa yang bermartabat.

“Gubernur Papua sebagai pemimpin Papua harus bisa mengampuni dirinya sendiri, mengampuni rakyatnya, mengampuni pihak-pihak yang menghakimi dirinya," jelasnya. 

Baca Juga: Lesti Kejora Laporkan KDRT, Kuasa Hukum Rizky Billar: Itu Berlebihan

"Karena dengan mengampuni, ia akan mendapatkan pahalanya, mendapatkan apa yang menjadi haknya,” kata Laus, dikutip suarajayapura.com dari Antara pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Menghadapi proses hukum usai ditetapkan sebagai tersangka, Laus berharap Lukas Enembe tetap kuat, tetap tegar, tetap menggunakan khidmat Tuhan.

Kesalahan sebagai manusia pasti terjadi, tetapi kalau dirinya punya niat baik untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, pasti Tuhan akan membuka jalan.

Baca Juga: Soal Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Menyesal: Istri Saya Tidak Bersalah, Dia Korban

Kepada pemeritah, ia mengingatkan agar penanganan kasus Lukas Enembe harus berhati-hati.

Sebab, orang nomor satu di provinsi itu pernah trauma dan sakit hati sehingga tidak percaya kepada negara.

"Tak hanya hanya kasus Lukas Enembe tetapi kasus para bupati lainnya di Papua harus ditangani secara khusus," ujarnya.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x