Network
SUARA JAYAPURA - Pemerintah bersama DPR RI menyetujui pemekaran provinsi di pulau Kalimantan.
Provinsi di pulau Kalimantan ini memiliki luas 147.307,00 km² atau 7,53 persen luas Indonesia.
Setelah melalui proses, akhirnya lahir sebuah provinsi bernama Provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga: Kalimantan Timur Tidak Lagi Bemimpi, Bersiap Punya Jembatan Tol Rp16,9 Triliun Panjang 7,6 Km
Kini, provinsi berjuluk Seribu Sungai ini terancam kaya raya mendadak setelah ditemukan 721 titik harta karun.
Hal ini diungkapkan Swandiri Institute, dimana 721 titik harta karun ini tersebar di 12 kabupaten dari total 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat.
Jumlah titik harta karun itu berupa tambang dengan luasan 5,07 juta hektar lebih.
Salah satu kabupaten di Kalimatan Barat, yakni Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah penghasil bauksit atau bijih aluminium.
Baca Juga: Kalimantan Timur Dipecah untuk Bentuk Provinsi Baru, Dapat Restu dari Pemerintah
Bauksit di daerah seluas wilayah 31.588,00 km² ini, diolah di smelter yang dibangun oleh PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) di Kecamatan Kendawangan.
PT WHW adalah perusahaan pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi Smelter Grade Alumina (SGA)
Jumlah unit tambang di Kabupaten Ketapang merupakan yang terbesar di provinsi itu.
Menurut hasil riset Swandiri Insitute, totalnya mencapai 156 unit dengan luasan 1.331.231,50 hektare,
Kini, Kabupaten Ketapang menjadi penyuplai bauksit terbesar ke China.***
