Ulah Ferdy Sambo Bikin Kapolri 'Marah Besar', Pastikan Jabatan Dicopot Jika Terbukti

19 Agustus 2022, 19:53 WIB
Kapolri janji copot pejabat Polri yang terlibat perjudian /Pikiran-Rakyat

SUARA JAYAPURA - Kasus hukum yang menjerat Irjen Pol Ferdy Sambo benar-benar membuat cinta institusi kepolisian sempat menurun.

Jika saja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak mengambil langkah tegas, cinta kepolisian anjlok. 

Padahal, beberapa bulan sebelum kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, cinta kepolisian sangat baik di masyarakat. 

Baca Juga: Tersangka Baru Pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi Terancam Hukuman Mati Bersama Ferdy Sambo

Baca Juga: Gegara Ulah Ferdy Sambo, Kapolri Mulai Main 'Ancam' Copot Jabatan: Saya Tidak Peduli

Namun begitu, kasus pembunuhan Brigadir J sampai saat ini terus jadi sorotan masyarakat. 

Apalagi, penetapan Putri Candrawathi sebagai tersangka sekali lagi memberikan kesan ketegasan dari Polri terhadap penanganan kasus Brigadir J. 

Berkaca dari kasus itu, Jenderal Sigit memerintahkan seluruh jajarannya untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan.

Baca Juga: Kapolri Mulai Geram dengan Ulah Personel Polri: Tidak Ada Toleransi, Saya Copot

Seperti praktek judi online, peredaran narkotika, perjudian konvensional ataupun online, pungutan liar, illegal mining, penyalahgunaan BBM dan LPG.

"Hingga adanya keberpihakan anggota dalam menangani permasalahan hukum di masyarakat," ungkap Sigit dalam arahannya melalui video conference kepada seluruh jajaran se-Indonesia pada Kamis, 18 Agustus 2022. 

Jenderal Sigit menegaskan tidak akan memberikan toleransi kepada jajarannya yang melakukan pelanggaran. 

Ia memastikan akan mencopot jajarannya baik tingkat polres, polda, maupun mabes.

Baca Juga: Data Penyandang Disabilitas di Kota Jayapura Berserakan, Bawaslu: KPU Lebih Aneh Lagi...

"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot," jelasnya, dikutip suarajayapura.com dari PMJ News pada Jumat, 19 Agustus 2022.

"Saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," tegasnya.

Selain itu,Jenderal Sigit juga memerintahkan seluruh jajarannya untuk kembali meraih kepercayaan publik terhadap Polri.

Baca Juga: 58 Nama Staf dan Bawaslu di Papua Dicatut Parpol Jadi Temuan Tertinggi

Karena belakangan ini sempat menurun terutama setelah munculnya kasus penembakan di kediaman Ferdy Sambo.

"Hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," jelasnya.

Berdasarkan survei beberapa lembaga, kata Sigit, pada Desember-Juli tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkat.

Terutama dengan adanya rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif.

Baca Juga: Pengaruh Ferdy Sambo di Mabes Polri Tidak Main-main, Mahfud MD Sampai Tak Berani Ungkap Fakta Baru

Namun, setelah ada peristiwa penembakan di Duren Tiga, Sigit menyebut tren positif soal kepercayaan publik tersebut langsung mengalami penurunan.

Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara serta pembentukan tim khusus.

Kemudian penonaktifan beberapa anggota dari jabatannya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka.

Baca Juga: Brigjen NA Pelaku Penembakan Kucing di Sesko TNI, Terancam Dijerat Pasal Berlapis

Sigit lantas memastikan pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus penembakan tanpa ada yang ditutup-tutupi. "

Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri," ungkapnya.

"Pertaruhan marwah kita sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita," tukasnya.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler