SUARA JAYAPURA - Nakba 2023 sempat viral dan ramai diperbincangkan dunia Internasional di tengah pertempuran Israel dengan pejuang Palestina di Gaza.
Pasalnya, operasi kali ini tidak hanya menyasar pejuang Palestina, tapi juga masyarakat sipil tanpa melihat usia.
Bayi yang baru lahir juga tidak luput dari sasaran para militer penjajah Israel.
Baca Juga: Netahanyu Disebut Sudah Tak Dipercaya Rakyat Israel, Pemerintahan Tidak Berfungsi
Upaya mengosongkan wilayah Gaza nampaknya tidak akan berhasil, bahkan Nakba 2023 seperti yang diucapkan pejabat pemerintah Israel bisa jadi hanya ilusi belaka.
Sebab, masih banyak warga Palestina bertahan di Gaza meski tentara Israel sedang melangsungkan operasi darat yang brutal.
Bahkan sebagian besar dari mereka enggan angkat kaki dan tanahnya sendiri.
Berdasarkan informasi dari Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) pada Jumat melaporkan lebih dari 800.000 warga Palestina masih berada di Kota Gaza dan wilayah utara yang terkepung meski tentara Israel.
Baca Juga: Pernyataan Coca-cola, Starbucks, McDonald's Soal Produknya Diboikot karena Pro Israel
PCBS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa angka ini menunjukkan bahwa dua pertiga penduduk di wilayah utara masih tinggal di wilayah utara Jalur Gaza.
Laporan tersebut mencatat bahwa warga Palestina memutuskan untuk tetap tinggal di bagian utara wilayah tersebut.
Sepertiga dari populasi atau 400.000 warga Palestina di bagian utara Gaza telah mengungsi ke selatan Gaza, kata pernyataan itu.
“Populasi saat ini tinggal di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza (termasuk Deir Al-Balah, Khan Younis dan Rafah) berjumlah 1,43 juta orang,” tulisnya.***