Network
SUARA JAYAPURA - Komnas HAM jadi salah satu pihak eksternal yang dilibatkan dalam pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J.
Demikian dengan kasus turunnya, yakni dugaan pelecehan seksual di Magelang.
Pasalnya, kejadian di Magelang diduga jadi pemicu terjadinya pembunuhan berencana di rumah Dinas Ferdy Sambo.
Pada rapat bersama Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Agustus 2022 lalu, kronologi di Magelang dibahas.
Melalui anggota Komisi III dari Fraksi PAN, Sarufuddin Sudding bahwa Putri Candrawathi menangis diduga mendapat tindakan pelecehan seksual oleh Brigadir J.
Kuat Ma'aruf alias Om Kuat mengetahui tindakan itu dan meminta Putri Candrawathi melaporkannya ke Ferdy Sambo.
Ia juga yang menyaksikan aksi Brigadir J menggendong Putri Candrawathi dari sofa ke kamar.
Baca Juga: Toyota Innova Baru Pakai Mesin Hybrid? Ini Bocoran Spesifikasinya, Ganteng Parah!
Namun pengakuan Bharada E melalui mantan pengacaranya, Deolipa Yumara justru terbalik.
Kuat Ma'aruf lah yang sebenarnya melakukan tindakan tersebut kepada Putri Candrawathi.
Bahkan Brigadir J mencurigai hubungan spesial antara istri Ferdy Sambo dan sopir pribadinya.
Karena itu, Brigadir J dihabisi agar tidak buka mulut kepada Ferdy Sambo.
Baca Juga: Mengerikan! 2 Akibat Buruk Ini Bisa Terjadi Jika Putri Candrawathi Tak Ditahan
Namun Putri Candrawathi justru tidak mau membuka fakta sebenarnya.
Barulah saat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi dan Om Kuat memperagakan kejadian di Magelang pada 30 Juli 2022 lalu.
Dalam rekonstruksi itu, Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf sedang berduaan di kamar.
Terlihat Putri Candrawathi memperagakan sedang berbaring di atas kasur.
Baca Juga: Elsa Dituding Culik Aldebaran, Rendy Punya Buktinya, Ikatan Cinta Hari Ini
Sementara Kuat Ma'aruf berada duduk di dekat majikannya itu.
Selama berduaan di kamar, keduanya terlibat percapakan.
Percakapan itu terkait perlakuan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik.
Baca Juga: Mantul! Toyota Innova Hybrid Siap Mengaspal di Indonesia, Mobil Lain Parkir Dulu Ya
"Dalam pengakuan yang mereka berikan setelah Almarhum (Brigadir J) turun, Kuat Ma'ruf itu menemui Ibu PC tadi, nanya apa yang terjadi," jelasnya.
Lanjut, Putri Candrawathi ternyata memberikan perintah kepada Kuat Ma'aruf untuk melaporkan tindakan Brigadir J ke suaminya.
Saat itu, Kuat Ma'aruf diperintahkan melakukan sesuatu untuknya.
Perintah itu adalah datang menemui Ferdy Sambo. Tidak lama, Brigadir J dipanggil untuk naik ke atas.
Baca Juga: Susi Mantan ART Ferdy Sambo Sebut Ada Pintu Rahasia, Isinya Bikin Muntah, Polri Jelaskan Begini
"Kemudian (Kuat) diperintahkan melakukan sesuatu termasuk menemui suaminya (Ferdy Sambo). Kemudian memanggil lagi Almarhum Yosua untuk naik ke atas," tambahnya.
Meski begitu, motif pembunuhan berencana hingga dugaan pelecehan seksual sampai saat ini masih didalami pihak kepolisian.***
Disclaimer: Artikel ini tayang sebelumnya di seputartangsel.com berujudul "Terungkap Percakapan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf di Kamar, Refly Harun: Jangan-jangan Ferdy Sambo..."
