SUARA JAYAPURA - Beredar informasi keberadaan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku berada dekat dengan wilayah Indonesia.
Harun Masiku merupakan buronan KPK kasus suap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan yang terakhir kali terlacak berada di luar negeri.
Namun belum diketahui pasti keberadaan Harun Masiku berada di negara mana. Namun terbaru informasi ada di Malaysia.
Baca Juga: Kirana Kotama Buronan Kasus Korupsi Terdeteksi, KPK Gandeng Interpol Buru Tersangka
Polri menyatakan hingga kini belum menerima informasi dari Interpol mengenai keberadaan Harun Masiku yang disebut ada di Malaysia.
"Interpol Indonesia belum ada menerima respons atau info dari negara-negara yang dimungkinkan tempat yang bersangkutan (Harun Masiku) bersembunyi," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan pada Jumat, 3 Maret 2023.
Berdasarkan informasi tersebut, buronan KPK Harun Masiku bekerja sebagai marbot masjid di Malaysia.
Baca Juga: Fakta Baru, Shane Ungkap Sosok Asli Mario Dandy: Nggak Bayar...
Menanggapi hal itu, Ramadhan mengatakan keberadaannya akan terdeteksi apabila melintas ke suatu negara melalui jalur resmi.
Sebab, interpol telah menerbitkan red notice sejak beberapa waktu lalu. Sehingga, jika ada informasi soal keberadaan Harun Masiku, 194 negara yang menjadi anggota Interpol akan langsung mengirim kabar.
"Selama HM melintas di perlintasan resmi imigrasi pasti akan terdeteksi. Sejauh ini Red Notice atas nama HM yang sudah disebar melalui jalur komunikasi Interpol," tukasnya.
Baca Juga: Kekayaan Rafael Alun Trisambodo 'Berceceran' di Enam Perusahaan, Ditambah Tanah dan Bangunan
Sebelumnya, KPK menyebut keberadaan buronan Harun Masiku terakhir kali terlacak tengah berada di luar negeri.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan pihaknya masih terus berusaha mencari keberadaan Harun Masiku.
Menurutnya, informasi mengenai posisi mantan Politisi PDIP itu berada di luar negeri berdasarkan hasil telusur.
"Informasi yang telah kami terima Harun Masiku ada di luar negeri. Jadi kami masih koordinasi dengan beberapa agensi dari luar negeri," ungkapnya, dikutip suarajayapura.com dari PMJ News pada Jumat, 3 Maret 2023.***