Simulasi Pilpres 2024: Suara Anies dan Prabowo Masih Kalah

23 Januari 2023, 08:47 WIB
Dukungan untuk pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dalam Pilpres 2024, Rabu (28/12/2022) di Desa Besuki, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Foto: Istimewa /

SUARA JAYAPURA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar simulasi Pemilihan Presiden 2024 dengan tiga metode simulasi. 

Simulasi Pilpres 2024 dilakukan pada 7 Januari sampai 11 Januari 2023 dengan tiga model pemilihan, yakni 19, 10, dan 3 nama Calon Presiden (Capres).

Direktur LSI, Djayadi Hanan menyampaikan dalam simulasi pilpres dengan 19 nama kandidat, Ganjar unggul dengan perolehan dukungan sebesar 27,2 persen.

Baca Juga: Pantau Aliran Uang Haram untuk Danai Parpol, PPATK: Kita Melihat Ada

Hasil itu disampaikan dalam survei "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini". 

"Dalam simulasi 19 nama, seperti biasa, masih yang unggul adalah Ganjar Pranowo 27,2 persen," kata Djayadi pada Minggu, 22 Januari 2023.

Setelah Ganjar, ada mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan dukungan suara sebesar 16,8 persen, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meraih 16 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 7,2 persen.

Baca Juga: Spoiler Manga One Piece Chapter 1073: Bonney Temukan Jasad Ayahnya, Vegapunk Menghilang

Sementara Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya mendapat dukungan suara sebesar 2,4 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendapat 2,1 persen.

Selanjutnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih 1,8 persen, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperoleh 1,3 persen.

"Sementara itu, 18,1 persen belum memilih," lanjut Djayadi.

Selanjutnya, dalam simulasi pilpres dengan 10 nama, Ganjar lagi-lagi unggul dengan perolehan dukungan suara sebesar 29,2 persen.

Di posisi kedua ada Prabowo dengan dukungan suara sebesar 19,4 persen, Anies 16,5 persen, Ridwan Kamil 8,7 persen, Sandiaga 3,4 persen, AHY 1,9, persen, dan Erick Thohir 1,6 persen.

Baca Juga: Eksistensi Miras Ada-ada Berakhir di Tangan Polisi, Gudang Digerebek, Pelaku Diamankan

Lebih mengerucut lagi, papar Djayadi dalam simulasi tiga nama Ganjar kembali unggul dengan perolehan dukungan suara sebesar 36,3 persen, Anies 24,2 persen, dan Prabowo 23,2 persen.

"Sebanyak 16,3 responden lainnya menyatakan tidak tahu. Jadi, Prabowo dan Anies pada Januari 2023 berada pada posisi saling kejar," tambah Djayadi.

Menurutnya, tingginya elektabilitas Ganjar disebabkan tingkat kepercayaan publik yang meningkat terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo mencapai 76,2 persen.

Sementara basis dukungan Ganjar juga memiliki pola yang mirip dengan basis dukungan PDI Perjuangan, yaitu didorong oleh basis pemilih Jokowi pada Pilpres 2019.

Baca Juga: Jadwal Rilis, Link Baca dan Spoiler Chainsaw Man Chapter 119 Versi Bahasa Indonesia

"Hal yang sama (basis dukungan Ganjar) juga berlaku terhadap kelompok masyarakat yang semakin puas atas kinerja Jokowi," katanya.

Survei LSI tersebut menargetkan populasi warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Mereka dipilih sebagai responden dengan metode pemilihan sampel random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui pembangkitan nomor telepon secara acak.

"Dengan metode itu, sebanyak 1.221 responden dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening," ujar Djayadi.

Toleransi atau batas kesalahan survei itu adalah sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler