Alasan Dibangun Jembatan dan Bandara, Ini Surga Tersembunyi di Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah

12 Maret 2024, 11:41 WIB
Danau Paisu Pok di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Airnya jernih memantulkan warna langit yang berkilauan. /KEMENPAREKRAF/Anton Setiawan

SUARA JAYAPURA - Sulawesi Tengah bersiap memiliki jembatan dan bandara baru yang bakal diresmikan tahun 2024 ini. 

Proyek pembangunan jembatan masih dalam tahap uji kelayanan guna memastikan layak dibangun sebuah jembatan. 

Jika ini berhasil terealisasi, maka jembatan di Sulawesi Tengah jadi yang terpanjang ketiga setelah Jembata Suramadu dan Jembatan Pasupati. 

Baca Juga: Diresmikan Tahun Ini! Satu-satunya Pulau di Sulawesi Tengah Punya Bandara, Rencananya Diberi Nama..

Jembatan ini dibangun untuk menghubungkan dua pulau cantik di Sulawesi Tengah, yakni Kabupaten Banggai Laut dengan Kabupaten Banggai Kepulauan. 

Sementara Bandara baru saat ini sedang dalam proses pengerjaan dan dikabarkan segera rampung di tahun 2024 ini, dibangun di Kabupaten Banggai Laut. 

Bandara itu bakal diberi nama Bandara Banggai Laut Maulana Frins Mandapar. Sementara jembatan bakal diberi nama Jembatan Halimun. 

Dibalik dibangunnya jembatan dan bandara ini, ternyata ada surga tersembunyi yang jarang orang tahu. 

Baca Juga: Sejak Dimekarkan Jadi Kabupaten Baru, Sulawesi Tengah Jadi Primadona Wisatawan, Indahnya Keren Abis!

Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki ciri khas sebagai gugusan pulau yang menonjol, berhubungan langsung dengan Pulau Sulawesi dan Banggai Laut.

Dalam gugusan pulau ini ada lima pulau besar yang dihuni, seperti Pulau Peleng, Banggai, Bangkurung, Bokan Kepulauan, dan Pulau Labobo.

Semua pulau ini menawarkan panorama alam yang beragam dan layak jadi destinasi wisata menakjubkan. 

Pulau Peleng memiliki satu destinasi layak dikunjungi yakni Danau Paisu Pok yang berada di Desa Luk Panenteng, Kecamatan Bulagi Utara.

Baca Juga: Puasa Hari Pertama! Ini 6 Ide Menu Sahur Tanpa Nasi Putih, Bisa Biking Kenyang Sampai Waktu Berbuka

Untuk bisa sampai ke tempt ini, hanya 30 menit dari ibu kota Kabupaten di Salakan melalui perjalanan darat.

Jika berangkat dari Jakarta, terlebih dahulu mendarat di Bandara Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai. Kemudia lanjut melalui jalur laut menggunakan kapal menuju Salakan.

Tiket kapal pelayaran hanya Rp50.000 per orang untuk kelas ekonomi, sementara kelas VIP sekitar Rp150.000 per orang.

Perjalanan dari Luwuk ke Salakan menempuh waktu 3-4 jam. Kemudian menuju Danau Paisu Pok berjarak 89 km.*** 

 

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler