Kisah Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning dan Pengusaha WNI Keturunan jadi Pembawa Pesan Damai di Papua

- 9 November 2022, 11:44 WIB
Salah satu aktivitas Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning di Papua
Salah satu aktivitas Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning di Papua /Muhammad Rafiq/Dok. ISTIMEWA

SUARA JAYAPURA - Pada 6 Juni 2022, tak kurang 450 personel Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning diberangkatkan ke Papua.

Pasukan tempur ini akan ditempatkan di wilayah Lanny Jaya, Wamena, Papua. Yonifmek 203/AK adalah pasukan di bawah Brigade Infanteri Mekanis 1 Pengaman Ibu Kota/Jaya Sakti, Kodam Jaya.

Di antara personel TNI Angkatan Darat yang diberangkatkan itu tersebutlah Kopral Satu Silaban.

Baca Juga: Anggota TNI di Papua Diduga Aniaya Anak di Bawah Umur, Ini Penjelasan Kodam Cendrawasih

Lazimnya orang Batak, tampangnya gahar dengan pahatan wajah yang tegas. Tapi sejatinya, Silaban berhati penuh empati.

Saat pra-tugas, Silaban menghubungi sahabat lamanya Gunadi Karjono, pengusaha material kesehatan dan perbekalan umum yang selama ini bekerja di lingkungan Markas Besar TNI sesuai spesialiasinya.

Silaban menyapa Gunadi, WNI keturunan asal Semarang itu sebagai 'Boss'.

Yang pertama yang dia bilang ada kabar prihatin.

Baca Juga: Ini 10 Penyakit Mematikan di Dunia, Salah Satunya Disebabkan karena Mappelo'

"Boss, saya akan berangkat tugas ke Papua. Kalau-kalau saya tidak pulang dan gugur dalam tugas. Tolong Boss, titip anak saya, jadikan tentara seperti bapaknya," pinta Silaban.

Permintaan lelaki Batak kelahiran Tapanuli itu disahuti Gunadi dengan nasehat agar berpikir positif dan selalu waspada dalam bertugas, utamakan keselamatan, upayakan jalan damai dan menjadi bagian dari Papua. Gunadi berharap pada Tuhan, semua akan baik-baik saja.

Di dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjuk Priok, Jakarta saat akan berangkat, permintaan itu diungkapkan lagi oleh Silaban.

Lagi-lagi Gunadi berharap Silaban dan seluruh personel Yonifmek selalu dalam perlindungan Tuhan dan kembali dengan selamat dari Papua.

Baca Juga: OJK Papua dan Papua Barat Target 100 Kantong Darah, PMI Kota Jayapura Beberkan Kebutuhan per Hari

Sebelummnya, di masa pra-tugas, terpikir oleh Gunadi, bekal tali asih apa yang harus dititipkan ke personel Yonifmek.

Lantaran mengingat masyarakat Papua mayoritan Nasrani, ia pun berinisiatif mencarikan mereka 300 kalung salib dan 300 eksemplar buku renungan harian. Itulah yang disiapkannya untuk personel Yonifmek yang berangkat ke Lanny Jaya.

Ditambah dengan 30 liter obat nyamuk fogging untuk pengendalian malaria di daerah operasi.

Ia berharap bekal yang dititipkannya itu menjadi medium penyampai pesan damai untuk warga papua.

Baca Juga: Gelar Coffee Talk Wahana Visi Indonesia Perkenalkan Program USAID Kolaborasi

Dan akhirnya, personel pasukan tempur itu tiba di Distrik Malagayneri, Kabupaten Lanny Jaya. Merah putih sudah dipancangkan. Pos sudah didirikan.

Kabar dari Silaban pun sampai ke Jakarta. Kepada Gunadi ia meminta dukungan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan.

"Boss, saya boleh dibantu dukungan untuk kemanusiaan disini?," tanya Silaban.

"Ayook," sahut Gunadi singkat dan tanpa bertanya apa-apa lagi.

Baca Juga: Proses Perekaman Adegan Video Kebaya Merah, Baca Alur Ceritanya

Lalu Silaban pun menceritakan pemgalaman barunya tentang kondisi sosial ekonomi, lingkungan, kegiatan gereja dan kebiasaan masyarakat di sekitar Pos Malagayneri.

Kepada Gunadi, Silaban pun menyampaikan beberapa ide-idenya untuk pengalangan hati masyarakat setempat. Komandan Pos Letnan Dua Inf Sukamto dan Wakil Komandan Pos Letnan Dua Infanteri Siskamak pun sepakat.

Gunadi pun bergerak cepat, sesuai gambaran yang diberikan yaitu menyiapkan bubuk kopi yg dikemas plastik sedang, baju, kaus, dan daster batik baru tapi sederhana. Bukan baju bekas layak pakai.

Semua dalam kondisi baru berplastik rapi. Disiapkan pula kantong persembahan untuk kegiatan ibadah dan poster-poster keagamaan dan perdamaian.

Baca Juga: Ketegangan di Mabes Polri, Tercium Upaya Menjegal Jenderal Agus Andrianto Jadi Kapolri

Ada kisah menarik saat Gunadi berbelanja daster-daster di pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Salah seorang penjual glosiran di Bandung sempat bertanya, baju-baju ini mau dijual kemana? Gunadi menyampaikan tujuan dari pembelian pakaian-pakaian ini adalah untuk aksi sosial, aksi kemanusian.

Sangat mengharukan, salah seorang pejual pakaian tersebut kemudian memberikan rabat khusus dan sebuah doa serta pengharapan dalam Islam.

“Pak, semoga berkah ya untuk Bapak ya, sudah berbuat untuk TNI dan saudara-saudara di Papua. Insya Allah, amal bapak akan dibalas Allah.” katanya.

Baca Juga: Dibanding AHY dan Aher, Figur 'Tangan Besi' Ini Layak Jadi Cawapres Pendamping Anies Baswedan

Bantuan itu pun dikirim ke Papua. Dari Pegunungan Tengah Papua kemudian kabar gembira pun datang.

"Warga semua bahagia dan terharu. Baru kali ada pemberian semacam seperti itu kepada mereka. Apalagi pakaian daster batik yang mereka terima bukan bekas, tapi pakaian baru, dan merupakan barang istimewa untuk mace-mace Papua," ungkap Silaban terharu.

Sejak itu, personel Yonif Mekanis 302/AK lebih diterima dengan hati oleh masyarakat setempat. Mereka bahkan berinisiatif membantu menjaga seluruh anggota Posdan menjadi mata pertama atas keselamatan seluruh anggotanya.

Membangun Gereja Gumban Hidup dan Menata Kesehatan Lingkungan

Sekarang datang permintaan dari masyarakat. Mereka mau gereja mereka dibenahi. Silaban pun kembali menghubungi Gunadi, yang memang bersemangat mendukung Pos Malagayneri secara pribadi, dengan segala kebutuhan yang diperlukan untuk program-program sosial kemasyarakatan mereka.

Baca Juga: Ada yang Baru dari Toyota Innova 2023, Siap-siap Mengaspal Tahun Ini, Begini Spesifikasinya

Tak perlu bertanya ulang, dukungan dana materialpun diterima oleh bendahara Pos, dan Gunadipun berpesan untuk tidak menciptakan peluang menyelewengkan dana. Apa yang ditargetkan untuk program harus 100 persen terserap untuk program.

Gunadi menegaskan mencari nafkah itu penuh dinamika, jadi harus tepat, jujur dan transparan.

Gayung pun bersambut, Gunadi yang mempunyai izin PBF (Perdagangan Besar Farmasi) menanyakan kondisi kesehatan anggota pos, dan apakah bekal obat-obatan cukup, dan sesuai niatnya dukungan bekal kesehatanpun sudah diterima dengan baik oleh Danpos Malaygayneri.

Baca Juga: Penampakan Toyota Innova 2023 Dilengkapi Panoramic Sunroof, Bakal Diluncurkan Tahun Ini

"Demi Indonesia dan Merah Putih,” Katanya bangga.

Seterimanya dukungan itu Gereja Gumban Hidup di Distrik Malagayneri Papua pun mereka mulai benahi.

Personel Satgas Pos Malagayneri di bawah pimpinan Wadanpos Letda Inf Siskamak bersama 15 anggotanya mulai melakukan pembenahan gereja sejak Kamis, (8/9/2022).

“Kami Satgas Satuan Organik Yonif Mekanis 203/AK akan terus berupaya menjalin kebersamaan dan gotong royong dengan asas memanusiakan manusia untuk persatuan dan kesatuan, serta menciptakan rasa persaudaraan dan perdamaian di lingkungan pos,” kata Siskamak.

Baca Juga: Tahun Depan Seleksi CPNS Dibuka, Bedanya PNS dengan PPPK yang Seleksinya Dibuka Tahun Ini

"Gereja Gumban Hidup diperbaiki atapnya dan ditambah plafon di dalam gereja serta memperbaiki bagian gereja yang kira-kira sudah tidak layak apalagi saat ini sering sekali hujan,” sambung Danpos Letda Inf Sukamto.

Tentu saja, upaya para prajurit TNI Angkatan Darat ini, diapresiasi Gembala Gereja Gumban Hidup. Pendeta Yus Kogoya menyampaikan ucapan terima kasih karena gerejanya terlihat lebih baik, rapi, bersih dan nyaman. Sehingga masyarakat lebih hikmat dalam melaksanakan kegiatan ibadah setiap pekan.

“Kami dan masyarakat Distrik Malagayneri mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak-bapak TNI khususnya Pos Malagayneri yang telah bersemangat berbuat untuk memperbaiki Gereja Gumban Hidup. Semoga Tuhan membalas kebaikan bapa-bapa TNI semua dan semoga bapa-bapa TNI selalu diberikan keselamatan dalam menjalankan tugasnya”, ungkap dia.

Yang dirasa cukup spesial adalah terpikirnya program pembuatan fasilitas MCK. Dibuatlah satu buah MCK di lingkungan gereja.

Baca Juga: Anies Baswedan Sibuk Deklarasi Relawan, Partainya Ganjar Seperti Cemas: yang Lain Punya Tugas

Masyarakat diberi pengetahuan kebersihan dan kesehatan lingkungan, dimana dampaknya akan meningkatkan kebersihan dan kesehatan pribadi warga setempat.

Masyarakat Malagayneri pun sumringah. Selain gerejanya tampak dengan wajah baru, lingkungan sekitarnya pun tertata. Mereka pun bisa hidup lebih sehat lagi.

Bagi para personel Yonif Mekanis 203/AK dan Gunadi, ini bukan cuma darma bakti hari ini saja. Ini merawat persaudaraan, kepedulian sosial dan nasionalisme di ujung timur Tanah Air Indonesia itu.

Bagi Silaban dan personel Yonifmek di Pos Malagayneri, sejatinya bukan mereka yang mengajarkan persaudaraan, perdamaian, kepedulian sosial dan nasionalisme pada orang Papua, tetapi justru merekalah yang diajarkan hal itu.

Baca Juga: Diisukan Bangkrut dan Sepi Job, Lesti Kejora Bakal Buktikan Bulan Ini

"Papua itu Indonesia. Nasionalisme mereka diikat oleh persaudaraan dan kepedulian sosial," ungkap Silaban.

Selamat bertugas personel Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning. Insya Allah segala ikhtiarnya memelihara persaudaraan dan perdamaian di Tanah Papua berhasil guna. ***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah