Kisah Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning dan Pengusaha WNI Keturunan jadi Pembawa Pesan Damai di Papua

- 9 November 2022, 11:44 WIB
Salah satu aktivitas Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning di Papua
Salah satu aktivitas Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning di Papua /Muhammad Rafiq/Dok. ISTIMEWA

"Boss, saya akan berangkat tugas ke Papua. Kalau-kalau saya tidak pulang dan gugur dalam tugas. Tolong Boss, titip anak saya, jadikan tentara seperti bapaknya," pinta Silaban.

Permintaan lelaki Batak kelahiran Tapanuli itu disahuti Gunadi dengan nasehat agar berpikir positif dan selalu waspada dalam bertugas, utamakan keselamatan, upayakan jalan damai dan menjadi bagian dari Papua. Gunadi berharap pada Tuhan, semua akan baik-baik saja.

Di dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjuk Priok, Jakarta saat akan berangkat, permintaan itu diungkapkan lagi oleh Silaban.

Lagi-lagi Gunadi berharap Silaban dan seluruh personel Yonifmek selalu dalam perlindungan Tuhan dan kembali dengan selamat dari Papua.

Baca Juga: OJK Papua dan Papua Barat Target 100 Kantong Darah, PMI Kota Jayapura Beberkan Kebutuhan per Hari

Sebelummnya, di masa pra-tugas, terpikir oleh Gunadi, bekal tali asih apa yang harus dititipkan ke personel Yonifmek.

Lantaran mengingat masyarakat Papua mayoritan Nasrani, ia pun berinisiatif mencarikan mereka 300 kalung salib dan 300 eksemplar buku renungan harian. Itulah yang disiapkannya untuk personel Yonifmek yang berangkat ke Lanny Jaya.

Ditambah dengan 30 liter obat nyamuk fogging untuk pengendalian malaria di daerah operasi.

Ia berharap bekal yang dititipkannya itu menjadi medium penyampai pesan damai untuk warga papua.

Baca Juga: Gelar Coffee Talk Wahana Visi Indonesia Perkenalkan Program USAID Kolaborasi

Halaman:

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah