Jarang Orang Tahu! Stadion Mandala Jayapura Dulunya Punya Nama Lain, Wajahnya Diubah Mantan Gubernur Papua

- 10 Maret 2024, 12:53 WIB
Stadion Mandala Jayapura, salah satu arena pertandingan sepak bola putra PON XX PAPUA 2021.
Stadion Mandala Jayapura, salah satu arena pertandingan sepak bola putra PON XX PAPUA 2021. /PB PON XX PAPUA / Deny Simaela

SUARA JAYAPURA - Setiap kali Persipura Jayapura menjadi tuan rumah Liga 1 maupun Liga 1, Stadion Mandala Jayapura selalu menjadi tempat pertandngan mereka. 

Antara Mandala dan Jayapura sudah seperti dua sisi mata yang tidak bisa dipisahkan. Stadion ini menjadi markas sekaligus awal lahirnya bintang sepak bola Indonesia dari Papua. 

Stadion Mandala Jayapura juga pernah jadi tempat berlangsungnya kompetisi AFC pada musim 2014-2015. 

Baca Juga: Untuk Papua, Pemerintah Habiskan Rp1,3 Triliun Bangun Stadion Berkelas Internasional, Sempat Ganti Nama

Selain difungsikan untuk kompetisi sepak bola, Stadion Mandala Jayapura juga digunakan untuk kompetisi olahraga lainnya. 

Salah satunya pernah jadi tempat pembukaan dan penutupan Peparnas XVI Papua pada tahun 2021 yang lalu. 

Tidak hanya jadi lokasi ceremony saja, Stadion Mandala juga menjadi pusat kegiatan Peparnas. Sebanyak 1.985 atlet dari 34 provinsi bertanding dalam kompetisi ini. 

Umumnya stadion kebanggaan masyarakat Papua bernama Stadion Mandala Jayapura. Tapi tahukah Anda, dulunya punya nama lain. 

Baca Juga: Baru Saja Diresmikan, Proyek Rp1,3 Triliun di Papua Ini Langsung Ganti Nama

Dilansir suarajayapura.com dari laman indonesia.go.id, Stadion Mandala Jayapura sudah ada sejak zaman Belanda. 

Saat itu, namanya bukan Stadion Mandala Jayapura seperti yang dikenal sampai saat ini, tapi disebut Lapangan Sepak Bola Dok V. 

Sayangnya lapangan ini jarang digunakan untuk pertandngan dan kompetisi. Kompetisi saat itu banyak menggunakan Lapangan Bergendal atau Lapangan Argapura dan Lapangan Hollandia Binnen yang sekarang bernama Lapangan Trikora. 

Setelah kemerdekaan, Stadion Mandala Jayapura direnovasi untuk pertama kalinya pada 1972-1973 oleh sosok tokoh militer sekaligus mantan Gubernur Papua, Brigjen Acub Zainal.

Baca Juga: Semakin Maju, Pemerintah Habiskan Rp1,8 Triliun Bangun Jembatan Pelengkung Baja Pertama di Papua 

Renovasi selesai pada 18 Januari 1973 dan diresmikan Menteri Ekuin dan Ketua KONI Pusat saat itu, Sri Sultan Hamengkubuwana IX.

Acub Zainal merupakan mantan Pangdam XVII/Cenderawasih periode 1970-1973 dan Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) pada tahun 1973. 

Selain merenovasi, ia juga menggagas Acub Zainal Cup, pertandingan sepak bola antarkabupaten di Provinsi Irian Jaya. 

Renovasi kembali dilakukan pada 2005 dengan menambah kapasitas dari 30.000 penonton menjadi 50.000 penonton. Sekaligus juga mendapatkan standar B+ AFC. 

Baca Juga: Papua Ukir Sejarah Baru! Satu-satunya Jalan Beraspal Mulus Hubungkan Dua Provinsi, Konstruksi 2 Tahun Rampung

Di tahun 2009, Stadiona Mandala direnovasi untuk disesuai dengan standar internasional guna menyambut kompetisi internasional yang bakal dilajalani Persipura Jayapura. 

Renovasi kali ini dipasang papan skor digital dan big screen yang harganya mencapai Rp10 miliar serta lampu stadion berharga sekitar Rp7,8 miliar.

Selain itu, Stadion Mandala juga mendapat tambahan ruang ball boy, ruang pijat, dan ruang internet berkecepatan tinggi untuk tempat jumpa pers dengan wartawan.

Soal kualitas rumput, Stadion Mandara adalah salah satu dari tiga stadion di Indonesia yang menggunakan kuaitas  rumput yang sama, diantaranya Stadion Jakabaring Palembang, Stadion GBK, dan Stadion Mandala sendiri.

Baca Juga: Untuk Papua, Pemerintah Habiskan Rp1,3 Triliun Bangun Stadion Berkelas Internasional, Sempat Ganti Nama

Pada 2019, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas PUPR kembali melakukan renovasi terhadap Stadion Mandala dengan menggunakan anggaran dana APBD 2019.

Stadion Mandala direnovasi secara keseluruhan mulai dari drainase lapangan, rumput, kursi penonton, hingga lampu disesuaikan standar dari AFC.

Untuk lampunya, ditambah berkapasitas 1.200 Lux dan rumput lapangan diganti Zoysia matrella.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah