Network
SUARA JAYAPURA - Sembilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Universitas Cenderawasih, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jayapura bersama Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) satu suara soal Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua harus Orang Asli Papua, sebagaimana amanat Otonomi Khusus (Otsus).
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan aspirasi mahasiswa tersebut sama dengan yang diinginkan oleh DPR Papua.
Sehingga dalam pengusulan Pj Gubernur Papua nantinya tetap berdasar pada semangat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 yang telah diperbaharui menjadi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (OTSUS) bagi Provinsi Papua.
Baca Juga: Pemkot Jayapura Sanggup Bayar Rp9 Miliar, Plh Gubernur Papua: Rp300 Miliar Harus Dibayar
Hal itu disampaikan usai menerima aspirasi mahasiswa yang berlangsung diruang Rapat Banggar Kantor DPR Papua pada Senin 7 Agustus 2023.
Jhony mengatakan dalam aspirasi mahasiswa meminta agar Pj Gubernur Papua harus orang asli Papua.
Para mahasiswa juga dengan tegas menolak orang dari luar Papua untuk datang memimpin di Papua sebagai seorang PJ Gubernur Papua.
"Ya, tadi aspirasi dari lintas BEM di Universitas Cenderawasih dan GMKI, mereka meminta dua hal yakni, Pj Gubernur Papua harus orang asli Papua. Dan mereka menolak orang dari luar Papua datang mempimpin mereka di Papua, sebagai PJ Gubernur Papua," ungkapnya.
Baca Juga: Kantor KPU di Yahukimo Terbakar atau Dibakar? Polda Papua Angkat Bicara
