Ia menegaskan tidak mentolerir terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini.
Terutamanya dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, sehingga baru bisa pulih dan bangkit kembali pasca-pandemi COVID-19.
"Sebagai pecinta bola, saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 juga dilaksanakan di Bali, namun 'event' ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno," ujarnya.
Baca Juga: Hormati Keputusan FIFA, Jokowi Minta Jangan Ada yang Saling Menyalahkan
Dalam keterangannya, I Wayan Koster menyatakan juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia
Selanjutnya, juga didasarkan sejarah dan tanggung jawab pergaulan antar bangsa, dan aspirasi masyarakat ke FIFA.
"Keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia FIFA U-20, menjadi pelajaran yang sangat penting dalam membangun kesadaran bahwa sepak bola Indonesia harus dibangun sebagai bagian supremasi Indonesia, dan hal tersebut harus menyeluruh," ujarnya.***