Network
SUARA JAYAPURA - Nama AKP Rita Yuliana hampir tidak ada habisnya diperbincangkan.
Namanya kembali trending di tengah pengungkapan kasus penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri.
Bahkan ada yang mencari kebenaran soal AKP Rita Yuliana punya keterkaitan dengan kasus tersebut.
Baca Juga: Siapa AKP Rita Yuliana? Pernah Didoakan Iwan Fals, Viral Lagi Lantaran Kasus Brigadir J
Polwan cantik itu ternyata memiliki segudang prestasi membanggankan.
Salah satunya memiliki kemampuan berbahasa mandarin yang jarang dimiliki anggota Polri lainnya.
Baru-baru ini beredar isu di media sosial yang menyebutkan AKP Rita Yuliana adalah istri simpanan.
Baca Juga: Operasi Bariatric Turunkan Berat Badan Melly Goeslaw, Apa Manfaatnya?
Meski begitu, belum ada keterangan resmi terkait isu tersebut.
Tidak hanya itu, beredar pula isu yang menyebut AKP Rita Yuliana akan mundur dari Polri atas permintaan yang bersangkutan.
Hal itu diungkap pemilik akun twitter @m_mokoginta yang diunggah pada 14 Juli 2022.
“info update : 1. sambo sudah tidak akur dengan istri sejak lama, bahkan sering pisah rumah," tulisnya, sebagaimana dilihat suarajayapura.com pada Senin 18 Juli 2022.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ungkap Brigadir J Dibunuh di Dua Lokasi, Begini Analisisnya
"2. sambo memiliki cem ceman, polwan pangkat akp rita yuliana akpol 2013, informasinya polwan tersebut akan mengundurkan diri atas permintanya FS dan sedang proses," cuit akun itu," tambahnya.
Cuitan ini kemudian viral dan diretweet oleh pengguna media sosial twitter lainnya..
Akun @m_mokoginta juga getol mengawal kasus dugaan tembak menembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Pada unggahan tanggal 14 Juli 2022 akun twitter itu menyebut tak ada forensik dokter Polres Jaksel atau Polda ke TKP.
Baca Juga: TERUNGKAP Sosok AKP Rita Yuliana, Mendadak Viral Saat Kasus Penembakan Brigadir J Memanas
“Dan lebih parahnya tidak ada tim forensik dr polres jaksel atau polda yg ke tkp, dan bahkan tidak ada satupun pemeriksaan yang dilakukan,” cuitnya.
“Namun ajudan menunggu di mobil, yg masuk ke tkp hanya kapolres, diduga kapolres turut serta membantu membuat kronologis palsu,” cuitnya.
Kini, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigi Prabowo tekah membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot.
Berikut ini 5 fakta AKP Rita Yuliana yang viral di tengah kasus penembakan sesama anggota Propam.
Baca Juga: Pernah Makan Buah Ini? Konsumsi Sehari Saja Dijamin Kolesterol Minggat, Ini Hasil Penelitiannya
1. Karir cemerlang
Saat menjabat Kasal lantas Polres Lombok Timur, Rita Yuliana masih berpangkat Iptu. Kini dia berpangkat AKP.
Selain di Lombok Timur, ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Tengah.
2. Pemohon SIM harus vaksin
Saat menjabat Kasat Lantas 2021 lalu, diketahui pemerintah fokus menggencarkan program vaksinasi Covid-19, sebagai upaya mempercepat tercapainya Herd Immunity pada akhir 2021.
Kala itu Satlantas Polres Lombok Timur bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk menyediakan tenaga kesehatan dan memberikan fasilitas vaksin Covid-19 kepada seluruh pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang belum mendapat vaksin.
Baca Juga: One Piece Chapter 1054: Buah Iblis Greenbull Terungkap, Penentuan Nasib Sabo Bakal Dimulai
3. Program btalyon vaksinator Kapolda NTB
Rita mengatakan bahwa terobosan vaksinasi Covid-19 bagi pemohon SIM merupakan tindak lanjut program Batalyon Vaksinator ciptaan kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal.
Cara yang digunakan saat itu untuk menarik minat warga agar mau divaksin dengan menyediakan ruangan khusus bagi pemohon SIM tergolong unik.
Yaitu memanfaatkan momen lantaran banyak pemohon SIM yang bertandang ke Polres setiap hari.
4. Lulusan Akpol tahun 2013
AKP Rita Yuliana sebelum ke Lombok Timur, menjabat untuk jabatan yang sama di Lombok Barat saat masih berpangkat AKP.
Lulusan Akpol tahun 2013 itu mengawali karir kepolisiannya di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Diusut 4 Jenderal, Lemkapi: Biasanya Kabareskrim
5. Dapat beasiswa ke China
Pada tahun 2018 lalu, ia pernah menjadi satu-satunya perwakilan Polri yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, Negara Republik Rakyat Cina.
Program itu merupakan spesialis bahasa mandarin yang diikuti oleh 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia serta Afrika.
AKP Rita Yuliana juga sempat menorehkan prestasi dengan mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) yakni ujian standardisasi kemahiran berbahasa mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3, Polwan cantik itu justru mendapatkan HSK level 4.***
