SUARA JAYAPURA - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh menegaskan penderitaan rakyatnya tidak dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Momen itu menjadi awal peperangan kesekian kalinya antara Israel dengan Kelompok Hamas.
Pertempuran yang berlangsung di Gaza menyebabkan lebih 10.000 warga Gaza tewas. Sementara di pihak Isral jauh lebih sedikit.
Baca Juga: Gaza Memanas, Pemimpin Politik Hamas Sudah Tiba di Mesir
Ia mencatat bahwa penderitaan rakyat Palestina tidak dimulai pada 7 Oktober, melainkan 75 tahun yang lalu dan berharap pengadilan internasional akan mengambil
“Sikap yang jelas dalam mengadili para penjahat,” kata Mohammad Shtayyeh pada konferensi internasional mengenai bantuan kemanusiaan untuk wilayah kantong yang terkepung dan diselenggarakan oleh Presiden Perancis. Emmanuel Macron di Paris pada Kamis, 9 November 2023.
Shtayyeh memohon diakhirinya konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung, mengakhiri pendudukan di Gaza dan pengungsian penduduk setempat.
“Rakyat Palestina membutuhkan perlindungan internasional di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat,” kata Shtayyeh.
Baca Juga: Kabar Duka, RS Indonesia di Gaza Akan Berhenti Beroprasi