Rusia Ingin Damai dengan Ukraina, Tapi Syarat Ini Dikecam dan Ditentang

- 29 Desember 2022, 15:43 WIB
Serangan Rusia di Ukraina, sedikitnya 10 tewas.
Serangan Rusia di Ukraina, sedikitnya 10 tewas. /Foto: Reuters/

SUARA JAYAPURA - Rusia kembali melakukan upaya damai dengan Ukraina setelah kedua neger ini berperang di tahun 2022. 

Kali ini, Rusia mengajukan syarat perdamaian untuk disepakati Ukraina demi mengakhiri perang tersebut. 

Baca Juga: Sampai Dimainkan Jokowi, Ini Manfaat Anak Bermain Latto-latto

Baca Juga: Evaluasi Proker dan Anggaran Semester II 2022, Pangdam XVII Cenderawasih Bicara Transparansi

Dalam syarat tersebut, pihak Kremliln meminta 4 wilayah di Ukraina dilepas. 

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan tidak ada perdamaian untuk Ukraina yang memperhitungkan fakta sebenarnya mengenai wilaya Rusia. 

"Rencana yang tidak mempertimbangkan realitas ini tidak dapat damai," ucapnya lagi dikutip suarajayapura.com dari Reuters pada Kamis, 29 Desember 2022.

Baca Juga: OJK Terima 304.890 Laporan Sepanjang 2022, Masalah Pinjol Capai Ribuan Aduan

Diketahui, Rusia meminta empat wilayah di Ukraina sebagai syarat damai dengan Ukraina.

Diantaranya Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Empat wilayah tersebut pernah dideklarasikan pihak Kremlin masuk dalam wilayah Rusia pada September 2022 setelah membuat referendum.

Namun referendum itu ditentang dan dikecam Ukraina serta negara-negara barat lainnya.

Sejauh ini, keempat wilayah tersebut belum sepenuhnya dikuasai oleh Rusia. 

Baca Juga: Verifikasi Pendaftaran Hingga Penetapan Parpol, Bawaslu Papua: Tidak Ada Sengketa

Sejak invasi pertama pada Februari 2022 lalu, pertempuran terus berlangsung hingga jelang penghujung tahun 2022. 

Upaya perdamaian juga pernah diajukan Presiden Ukraina Volodymyrz Zelensky demi mengakhiri konflik. 

Pihak Kiev meminta agar Rusia segera menarik pasukan dari Wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.

Namun jika itu dilakukan, Rusia akan kehilangan empat wilayahnya yang telah dianeksasi. 

Baca Juga: Cek Fakta: Bupati Meranti Dicopot dan Diproses Hukum karena Sebut Kemenkeu Iblis

Termasuk Krimea yang berhasil mereka rebut di tahun 2014.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x