Pedagang Ungkap Sebab Mahalnya Makanan di GoFood dan GrabFood: Jeleknya dari Mereka Ini

2 Juli 2022, 09:22 WIB
Salah seorang pedagang makanan di Bandung mengungkapkan keluh kesahnya soal kenaikan harga makanan di platform online. /pexels-lisa/

SUARA JAYAPURA - GrabFood dan GoFood kini sedang ramai diperbincangkan masyarakat, terutama pada pedagang makanan. 

Platfom online itu jadi sorotan setelah muncul petisi mahalnya harga makanan di GrabFood dan GoFood.

Tidak sedikit yang mengeluhkan mahalnya makanan di platform tersebut. 

Baca Juga: Kasihan UMKM, GoFood dan GrabFood Bikin Pedagang Diambang Kebangrutan, Ini Penyebabnya

Diberitakan pikiran-rakyat.com dengan judul "Penyebab Mahalnya Harga Makanan di Gofood dan Grabfood Diungkap Pedagang: Gak Tega Sama Pembeli", pedagang pun akhirnya bersuara. 

Salah seorang pedagang makanan bernama Wulan bersaksi jika terkait kenaikan harga makanan di platform online.

Menurutnyapedagang hanya dikenai 20 persen dari setiap makanan yang laku terjual.

Baca Juga: Link dan Cara Download Lagu Gratis Tanpa Aplikasi dari YouTube, Anti Ribet dan Cepat

Tidak hanya itu, dirinya terpaksa menaikkan sedikit harga harga dari platform lantaran tak tega dengan pembeli yang harus menanggung fee dari platform.

"Pedagang dikenai 20 persen dari setiap item yg laku. Padahal marginnya paling 40 persen. Kalo 20 persen diambil mereka kebayang dong pedagang dapet apanya?," ucap Wulan pada Jumat, 1 Juli 2022. 

"Akhirnya harga di platform online itu dinaikkan dulu. Itu juga ga sampe 20 persen, gak tega sama pembeli. Soalnya pembeli juga harus menanggung platform fee," tambah Wulan. 

Baca Juga: Begini Situasi di Papua Setelah DPR RI Tetapkan 3 Provinsi Baru

Selain itu, Wulan juga mengatakan bawha beberapa platform online tidak memberikan edukasi yang baik dan hanya sekedar membakar uang.

Parahnya, platform online memberikan promo namun tak ada yang dibiayai oleh platform online tersebut, pedagang yang ikut membiayai promo.

"Jeleknya dari mereka ini tidak memberi edukasi yg baik, sekadar bakar uang. Dia jor-joran kasih promo. Tapi, promo itupun sekarang gak ada yang semua dibiayai mereka. Pedagang juga ikut membiayai," jelas Wulan.

Baca Juga: Selamat, 12,8 Juta Orang Dapat BLT UMKM Rp600 Ribu, Begini Cara Cek Penerima Bantuan Lewat HP

Menurutnya pembeli terbiasa dengan hujan promo, begitu promo berhenti penjual sepi.

"Pembeli udah terbiasa dgn hujan promo. Begitu promo berhenti, penjualan ya sepi lagi," ujar Wulan.

"Pembeli hanya mau promo. Sementara ya pedagang ga bisa selalu promo. Ga mampu kalo diturutin terus," ujarnya.*** (Kannia Nur Haida Komara/pikiran-rakyat.com)

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler