Network
SUARA JAYAPURA - Hak angket akhirnya bergulir pasca hari pencoblosan Pemilu 2024 pada Februari yang lalu.
Seiring berjalannya waktu upaya hak angket itu tampaknya tidak terlalu menggema dibanding sengketa di MK.
PDI Perjuangan diharapkan jadi partai yang mengajukan hak angket, mengingat capres Ganjar Prabowo berasal dari partai tersebut.
Baca Juga: Hasto Ungkit 'Karpet Merah' Pernah Diberikan PDIP ke Bobby Tiga Tahun Lalu
Situasi ini menyita perhatian pengamat politik yang juga dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia.
Ia mengemukakan kecil kemungkinan PDI Perjuangan mengajukan hak angket soal Pemilu 2024. Sebab, partai politik dinilai tidak benar serius.
"Kemungkinan ada (mengajukan hak angket), tetapi kecil karena partai politik tak benar-benar serius memperjuangkan hak angket," ujarnya, dikutip pada Selasa, 2 April 2024.
Menurut ia, pernyataan Puan Maharani dapat dibaca sebagai permainan politik ditingkat elite. Diduga ada lobi-lobi di balik layar yang belum mencapai kesepakatan antarpartai politik.
Baca Juga: Partai 'Senior' Melenggang ke Senayan, yang Baru Tidak Kelihatan
Upaya itu dilakukan agar pihak yang semula mengajukan hak angket tidak jadi menggunakannya.
Hal ini juga menunjukkan suara internal PDI Perjuangan yang cukup beragam, baik suara yang disampaikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih maupun Puan Maharani sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan.
Puan Maharani: Butuh Dukungan Politik
Puan Maharani menegaskan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 membutuhkan dukungan politik.
"Itu hak anggota, kalau kemudian itu bisa berguna baik, ya bisa. Tapi kita lihat dulu lah bagaimana di lapangannya. Itu kan perlu dukungan politik, bukan hanya keinginan politik," katanya.
Baca Juga: Raih Kursi Terbanyak di Pemilu Serentak 2024, Partai Golkar Berpotensi Pegang Palu DPR Papua
Puan menyatakan tidak ada instruksi khusus kepada anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR soal hak angket Pemilu 2024.
"Enggak ada instruksi, enggak ada," ujarnya.***
