Riset: Moeldoko Layak Jadi Presiden 2024, Miliki Hampir Semua Kriteria yang Dibutuhkan

- 17 Juli 2022, 18:13 WIB
Kepala Staf Presiden Dr Moeldoko
Kepala Staf Presiden Dr Moeldoko /Riyanto Jayeng/

SUARA JAYAPURA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dinilai layak menjadi Presiden RI 2024.

Moeldoko secara kualitatif memiliki hampir semua kriteria yang dibutuhkan bangsa Indonesia.

Hal itu merupakan kasimpulan hasil riset Lembaga Klimatologi Politik (LKP).

Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Rebut Gelar Juara Singapore Open 2022

"Secara kualitatif Moeldoko memiliki hampir semua kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin nasional," Direktur Eksekutif LKP, Usman Rachman mengatakan Moeldoko pada Minggu, 17 Juli 2022.

"Sebab itu mantan Panglima TNI (Tentara Nasional Indonesia) itu secara kualitatif layak untuk menjadi Presiden RI 2024-2029," jelass Usman Rachman menambahkan. 

Meski begitu, secara kuantitatif berdasarkan hasil survei berbagai lembaga riset, Moeldoko belum memiliki tingkat elektabilitas yang signifikan.

Baca Juga: Polri Buru KKB Pembantai 10 Warga Sipil: Sangat Keji, Tidak Pandang Bulu

Jika dibandingkan kandidat calon presiden (capres) papan atas seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, hingga Anies Baswedan. 

Dalam menentukan hasil riset, Usman menjelaskan LKP melakukan riset kualitatif secara periodik setiap empat bulan sekali dengan menetapkan 13 indikator.

Indikator itu digunakan sebagai acuan kelayakan apakah seorang tokoh layak menjadi Presiden RI 2024-2029 atau tidak.

Indikator tersebut diantaranya latar belakang keluarga, prestasi belajar atau pendidikan, pangkat kedinasan yang dicapai, dan aktivitas keorganisasian.

Baca Juga: Profil Ricky Ham Pagawak, Bupati Mamberamo Tengah Jadi Buruan KPK dan Polisi

Kemudian jumlah penghargaan yang dicapai, tanggung jawab kerja, pemahaman empiris tugas, gagasan-gagasan besar, kontroversi dan lain-lain. .

"Dari 13 indikator tersebut, menurut kajian LKP, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam sembilan indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai survei kuantitatif," jelas Usman.

Selain itu, menurut kajian KKP, Moeldoko juga salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten.

Seperti isu-isu integritas territorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa.

Baca Juga: Belajar dari Kisah Pejuang Dua Garis Asal Madura, Punya Anak Setelah 21 Tahun Menikah

Isu-isu tersebut, Moeldoko memiliki solusi yang dimata para pengamat selalu mengedepankan kepentingan nasional.

"Sebagai mantan Panglima TNI, komitmen kebangsaan Moeldoko sudah tidak diragukan lagi. Ia tidak pernah berpikir dan bertindak sektarian," jelas Usman.

Mengenai kapasitasnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko selalu hadir dengan gagasan yang solutif atas berbagai isu nasional yang menjadi keprihatinan publik luas.

Mulai dari isu minyak goreng, kelangkaan pupuk, mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, hingga kelangkaan lapangan kerja.

Baca Juga: Jangan Lambat! Kode Redeem FF Edisi 17 Juli 2022, Ada M1014 Demolitionist hingga Black Rose Rocker

Menanggap isu-isu tersebut, kata Usman, Moeldoko selalu hadir dengan jalan keluar.

"Dengan kata lain, Moeldoko sangat responsif terhadap isu-isu nasional yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak," jelasnya.

Selama ini diskusi tentang capres di republik ini selalu berbasis hasil survei kuantitatif yang dirilis oleh berbagai lembaga riset.

Menurut LKP, ini tidak salah mengingat survei adalah agregat pendapat rakyat dan capres akan dipilih langsung oleh rakyat.

Baca Juga: Jumlah Orang Miskin di Indonesia Menurun, BPS: Pemulihan Ekonomi Berpengaruh

Namun, lanjutnya, seorang tokoh yang masuk papan atas rating survei kuantitatif bukan berarti secara kualitatif memenuhi kriteria sebagai pemimpin nasional.

Banyak tokoh memperoleh tingkat elektabilitas yang signifikan di papan survei lebih karena kemampuannya memanfaatkan media sosial.

"Tidak ada salahnya selain menyandarkan pada riset kuantitatif (hasil survei), penentuan calon presiden untuk Pemilu 2024 juga mempertimbangkan aspek-aspek kualitatif dari kandidat capres," tegas Usman.

"Sudah saatnya pula lembaga-lembaga riset melakukan kajian-kajian kualitatif tentang capres 2024 dan merilisnya sebagaimana mereka merilis hasil-hasil survei kuantitatif yang selalu menjadi acuan publik luas dalam memilih capres," pungkasnya.

Baca Juga: Makin Brutal! KKB Papua Tembak Warga Sipil, Sembilan Orang Tewas

Diketahui, pada riset kualitatif yang dilaksanakan LKP pada periode kali ini yaitu dari tanggal 1 hingga 30 Juni 2022, memusatkan kajiannya pada rekam jejak (track-record) dan dokumen narasi yang disampaikan Moeldoko melalui media cetak maupun online.

Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kajian dokumentasi (document based-research) dan observasi.

Sementara pengolahan data rekam jejak dilakukan dengan perbandingan indikator-indikator acuan kelayakan calon presiden yang ditemukan secara empiris (induktif).***

Disclaimer: Artikel ini tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Hasil Riset LKP: Secara Kualitatif Moeldoko Layak Jadi Presiden RI 2024"

 

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah