Network
/photo/2024/03/26/3410814531.jpg)
SUARA JAYAPURA - Ramai-ramai keluarga besar Imbiri menolak pemberian gelar atau marga kepada sembarangan orang, apalagi asal-usulnya tidak jelas, sebagaimana yang dilakukan oleh Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Kai Timur, Kabupaten Waropen Albert Wopari, yang memberikan gelar suku marga imbiri kepada Yance Banua (Kuna).
Serada Imbiri, Jefri R Wanda Imbiri mengatakan, berdasarkan rapat bersama keluarga besar Imbiri yang dilakukan di rumah keluarga Robert Imbiri pada tanggal 27 Desember 2023, dengan tegas menolak pengukuhan anak adat kepada Yance Banua (Kuna) oleh saudara Nahum Imbiri, yang dilakukan pada tanggal 8 November 2023, di Kampung Koweda, Distrik Masirei, dengan menggunakan klan atau marga Imbiri, dan pangilan Eso adalah tidak sah.
Apalagi pemberian gelar marga Imbiri kepada saudara Yance Banua, tidak ada keputusan bersama keluarga besar Imbiri. Tidak ada keterwakilan yang tertua dalam keluarga besar Imbiri.
Baca Juga: Asal-asalan Memberi Gelar Marga Suku ke Sembarang Orang, Jimmy Samori: Segera Dicabut!
"Kami keluarga besar Imbiri secara tatanan masyarakat adat Wonti, Masirei, tidak berhak mengangkat, melantik, bahkan mengukuhkan seseorang yang bukan bagian darah dengan kami. Apalagi pada tempat yang bukan menjadi milik pusaka nenek moyang kami," ucap Jefri Imbiri kepada suarajayapura.com pada Selasa, 26 Maret 2024.
Sebut Jefri, untuk menjaga ikatan tali persaudaraan juga kerukunan keluarga, serta tatanan adat, dan tidak bersentuhan dengan kepentingan yang lain.
"Sehingga sesuai dengan yang tertulis di dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 18 B ayat 2, juga Perda Provinsi Papua Nomor 5 Tahun 2022 ayat 6 dan 8, serta peraturan Majelis Rakyat Papua (MRP) pasal 2. Maka penggunaan jabatan Eso dan klan atau marga Imbiri yang diberikan kepada Yance Banua (Kuna) secara tidak langsung kami menyatakan gagal hukum," ungkap Serada Imbiri, Jefri Imbiri.***
