Gaduh Pernyataan Anggota MRP Papua Pegunungan, Organisasi Katolik Minta Umat Menahan Diri

- 17 Februari 2024, 11:41 WIB
Organisasi katolik laporkan anggota MRP Papua Pegunungan ke Polda Papua
Organisasi katolik laporkan anggota MRP Papua Pegunungan ke Polda Papua /Muhammad Rafiq/

SUARA JAYAPURA - Sejumlah organisasi katolik dan perwakilan pastor angkat bicara buntut pernyataan Anggota MRP Papua Pegunungan, Ismail Asso.

Mereka melaporkan Ismail Asso ke Ditreskrimum Polda Papua untuk segera diproses hukum.

Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Jayapura, Jasman Yaleget mengimbau umat Katolik agar menahan diri.

Baca Juga: Komeng Ternyata Alumni HMI Gabung di Komisariat di Jakarta, Kader: YAKUSA jadi YAKUHUY

Sebab, kasus ini sedang diproses pihak kepolisian, yakni Polda Papua.

“Harapan kami kepada umat Katolik di tanah Papua, bisa menahan diri dan tidak membuat tindakan yang berlebihan kerena proses ini sementara di tindaklanjuti oleh aparat keamanan," imbaunya kepada media ini pada Sabtu 17 Februari 2024.

Sebut Tidak Beretika

Jasman menyebutkan Ismail Asso dilaporkan karena telah menyebut Bapak Uskup Jayapura dengan kata-kata yang tidak beretika dan bermoral di setiap grup WhatsApp yang dibagikan.

Ia menyebut, selain dari PMKRI, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Orang Muda Katolik (OMK) dan perwakilan para pastor tidak menutup kemungkinan warga biasa ikut datang untuk melaporkan hal tersebut.

Baca Juga: Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat PPD Heram, Resmi Dimulai

Tindakan ini dilakukan guna menciptakan dalam suasana aman.

Maka dari itu, pihaknya bersama semua umat dan tokoh Katolik meminta semua umat untuk menahan diri, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan bersama.

Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Papua, Melianus Asso mengungkapkan merasa kecewa atas pernyataan Ismail Asso.

Sebagai ustad dinilai telah mencederai umat Katolik dan juga semua umat yang ada di Tanah Papua.

Baca Juga: Surat Suara Ada Gambar Palu Arit, Begini Respon KPU

“Kami merasa kecewa atas pernyataan yang disampaikan dan kami merasa bahwa itu pernyataan yang salah, pernyataan yang keliru,” katanya.

Senada dengan Pastor Paulus Tandilinting, OFM selaku Pastor Paroki Gereja Katolik St. Fransiskus Asisi APO menyesalkan pernyataan Ismail Asso dalam sebuah seminar yang diadakan oleh SKPKC atau Fransiskan Papua belum lama ini.

Menurut dia, yang Bapak Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You menyampaikan agar pemerintah jangan memaksakan membangun kantor gubernur di atas tanah Walesi, tapi harus berkomunikasi dulu.

“Karena suka tidak suka masih ada persoalan atau pro kontra, jangan memihak ke salah satu sehingga tidak menimbulkan masalah. Gereja atau warga tidak menolak pembangunan tapi hendaknya hal itu diselesaikan dengan baik dan bijaksana,” tandasnya mengutip pernyataan Uskup Jayapura.

Baca Juga: Panorama Paling Disukai Turis, Pulau Dewata Punya Pantai Cantik dan Menawan

Pastor Paulus Tandilinting pun mengingatkan uskup adalah simbol dari gereja katolik sedunia, karena uskup itu tidak dipilih oleh umat tapi langsung ditunjuk dari Roma, sehingga ketika menyerang uskup berarti sama dengan menyerang dan menghina orang katolik.

Selesaikan di Jalur Hukum

Mantan Ketua BEM Uncen Yoops Itlay mengakui perwakilan umat dan OKP komunitas Katolik Papua datang untuk melaporkan ujaran kebencian Ustad Ismail Asso kepada Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Theopilus Matopai You di grup WhatsApp Wamena Empowerment.

“Kami meminta agar masalah ini segera diselesai melalui jalur hukum, dikarenakan persoalan agama bukanlah hal yang mudah di atasi di Negara ini ataupun tanah ini, sehingga kami meminta agar Ustad Ismail Asso mempertanggung jawabkan perbuatannya,” tegasnya.

Saat ini proses hukum terhadap Ustad Ismail Asso sementara berjalan.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah