KKB Sebar Isu Aparat Militer akan Bom Wilayah Nduga, Pihak TNI Klarifikasi

26 April 2023, 18:03 WIB
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Kavaleri Herman Taryaman /ANTARA

SUARA JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) menyebar isu di media sosial berisi fitnah kepada Pemerintah Indonesia melalui TNI-Polri. 

Mereka menyebar isu bahwa aparat TNI Polri akan melakukan pengeboman di wilayah Nduga, Papu Pegunungan. 

Isu tersebut membuat resah masyarakat yang bermukim di wilayah Nduga, pasalnya dampak tindakan tersebut akan merugikan masyarakat setempat. 

Baca Juga: TPNPB OPM: Indonesia Jangan Membuat Spekulasi Murahan

Menanggapi hal itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menegaskan isu tersebut adalah hoax. 

"Aparat gabungan TNI-Polri tidak mungkin melakukan pengeboman karena keselamatan Pilot Susi Air Capt Philips Marks Mehrtens," katanya dalam keterangan resmi pada Rabu, 26 April 2023.

"Masyarakat adalah yang utama begitu juga TNI-Polri bekerja secara profesional dan terukur," tambahnya.

Baca Juga: Pilot Susi Air Masih Hidup dan Sampaikan Pesan Serius Kepada TNI-Polri

Herman mengatakan, KKB saat ini sedang memainkan narasi bahwa korban ada di pihak mereka atau playing victim.

Padahal, dalam kenyataannya KKB yang melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, pekerja bangunan.

Bahkan menyerang aparat keamanan yang sedang bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air.

Baca Juga: Mahfud MD Bicara Kesiapan Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Capres 2024

"Kita berharap kelompok KST dapat segera melepas Capt Philips Marks Mehrten sehingga tidak ada operasi di wilayah Nduga dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya kembali seperti sedia kala," ucapnya.

Hentikan Pengeboman di Nduga

Pernyataan resmi yang dirilis TPNPB OPM hari ini, Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen memohon agar aparat TNI-Polri tidak melepaskan bom di wilayahnya. 

“Indonesia lepas bom di daerah sini, jadi tidak usah, kalau lepas bom itu bahaya bagi saya, dan orang-orang disini,” katanya. 

Baca Juga: Yuk! Ada Pesta Makan Durian Sepuasnya di Kota Jayapura, Ini Syaratnya

Dalam video itu, Kapten Philips juga menyampaikan dirinya kini masih hidup, sehat dan masih bisa menikmati makan dan minum.  

"Saya di sini sudah hampir tiga bulan sejak ditangkap di Paro. Saya masih hidup, masih sehat, bisa makan dan minum," ujarnya.***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler