Khutbah Jumat Terbaru 2022, Bersyukur Dengan Berqurban

- 24 Juni 2022, 04:56 WIB
Berqurban untuk Beryukur
Berqurban untuk Beryukur /

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56).

Ma’asyiral muslimin hafidzakumullah  

Di antara wujud bersyukur adalah dengan bersedekah dan berbagai rezeki kepada orang lain. Jangan sampai kita berpikir bahwa dengan memberi kepada orang lain, harta kita akan berkurang. Tidak, tidak sama sekali. Malah sebaliknya, ketika kita memberi, pada hakikatnya kita menerima.

Dengan memberi, apa yang kita miliki pun akan semakin berkah dan semakin mendekatkan kita kepada yang memberi rezeki yakni Allah SWT.

Dalam bulan Dzulhijjah, wujud syukur dan pendekatan diri kepada Allah melalui berbagi rezeki dapat diwujudkan dalam ibadah qurban. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda sampai dengan saat ini, berqurban bisa benar-benar sangat besar manfaatnya bagi yang menerima. Bagi yang sulit dalam mencari kebutuhan pangan, qurban bisa menjadi solusi meringankan kebutuhan hidup. Dengan beberapa hal ini kita bisa mengetahui bahwa berqurban memiliki dua dimensi hikmah.

Baca Juga: Kondisi Terkini Penumpang Susi Air Timika-Duma Papua, Pastikan Dapat Penanganan Medis

Pertama, dimensi vertikal dalam bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT untuk mendapatkan keridhaan-Nya. Ini juga bisa diketahui dari kata qurban itu sendiri berdasarkan etimologi yang berasal dari bahasa Arab qaruba – yaqrubu – qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat.

Kedua, dimensi horizontal atau sosial di mana dengan kurban akan mampu menggembirakan orang-orang yang membutuhkan pada Hari Raya Idul Adha. Rasulullah bersabda melalui hadits yang diriwayatkan dari Aisyah R.A.,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR. Imam at-Tirmidzi)

Halaman:

Editor: Kamris Lasuliha

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah