Hacker Palestina Sukses Bobol Iron Dome, Diselamatkan Turki dari Buruan Mossad

- 25 November 2023, 12:50 WIB
Ilustrasi terkait Iron Dome Israel error yang seharusnya menyerang Palestina malah membombardir kota Tel Aviv, dan benarkah erornya Iron Dome tersebut akibat ulah Hacker asal Indonesia?
Ilustrasi terkait Iron Dome Israel error yang seharusnya menyerang Palestina malah membombardir kota Tel Aviv, dan benarkah erornya Iron Dome tersebut akibat ulah Hacker asal Indonesia? /Tangkapan layar/YouTube Jazirah Ilmu

SUARA JAYAPURA - Seorang peretas Palestina selamat dari penculikan atau pembunuhan oleh badan intelijen Israel, Mossad.

Penyelamatan hacker Palestina itu dilakukan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki dalam operasi balasan terhadap mitranya.

Kapada media Turki, hacker itu dinamai 'Omar A', kabarnya merupakan lulusan program komputer dari Universitas Islam Gaza.

Baca Juga: Arab Saudi Akhirnya Bersikap Keras, Boikot Israel

Ia dianggap sebagai arsitek peretasan perangkat lunak untuk Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dapat menyusup ke ponsel yang beroperasi pada Android, serta meretas ke dalam Sistem pertahanan udara 'Iron Dome' Israel yang terkenal kejam.

Sebagai seorang hacker, Omar A pernah dilaporkan membantu sayap politik kelompok Perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam pada tahun 2015-2016.

Ia dilaporkan Brigade Al-Qassam meluncurkan roket ke arah Israel tanpa dapat dicegat secara memadai.

Barulah tiga tahun setelahnya, intelijen Israel berhasil melacak gangguan setelah melakukan penelitian selama tiga tahun itu.

Baca Juga: Papua Mendunia dari Teluk Cenderawasih, Kata Jokowi

Menurut surat kabar Daily Sabah, Omar A ditambahkan ke daftar Mossad sebagai target potensial setelah penelitian itu.

Omar A pernah dibujuk agar bisa ditangkap untuk dibawa ke Tel Aviv supaya bisa diinterogasi oleh agensi tersebut secara anonim.

Ia ditawari pekerjaan melalui perusahaan perangkat lunak Norwegia pada tahun 2019, tetapi menolak karena kecurigaan keterlibatan Israel. Pada tahun 2020, Omar A pindah ke Istanbul di Turki.

Di tahun 2021, agen Mossad bernama Raed Ghazal menyamar sebagai manajer hak asasi manusia di perusahaan Prancis, Think Hire, menawarkan pekerjaan kepada Omar A.

Baca Juga: Mahkamah Pidana Internasional Mulai Penyelidikan, Penjajah Israel Melempem?

Agen itu mewawancarainya dua kali dan berusaha mendapatkan Omar A untuk mendapatkan pekerjaan bergabung dengan perusahaan.

Agen Mossad lainnya bernama Omar Shalabi menghubunginya dari perusahaan yang diduga sama dan meyakinkan Omar A untuk menyelesaikan proyek pengkodean perangkat lunak seharga USD10.000.

Di tahun 2022, agen Mossad lainnya bernama Nikola Radonij, ditemani tiga orang lainnya yang bekerja untuk intelijen Israel, menyamar sebagai tim pengembang, kemudian menghubungi peretas Palestina tersebut.

Upayanya masih sama, menawarinya pekerjaan, baik di Brasil atau di Istanbul, sambil memberi semangat untuk bepergian ke luar negeri.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah