SUARA JAYAPURA - Uni Eropa disorot banyak pihak lantaran dituding berkonspirasi karena diam di tengah konflik Palestina-Israel yang telah menelan belasar warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak dan perempuan.
Penerapan kebijakan standar ganda sempat membuat sejumlah parlemen Uni Eropa melontarkan banyak kritikan.
Namun, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Rabu memberikan pernyataan yang agak berbeda dari tudingan-tudingan itu.
Baca Juga: Parlemen Eropa Siram UE dengan Kritik, Tuding Berkonspirasi
Israel Tidak Seharusnya Terbebas dari Kritik
Dalam pidatonya di Parlemen Eropa pada Rabu, Josep menekankan bahwa Israel tidak seharusnya terbebas dari kritik. Karena pengeboman di Gaza telah menciptakan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Namun, bukan bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh alam, melainkan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia yang memutus akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok. PBB menggambarkannya sebagai pembantaian," kata dia.
Josep mengatakan sah-sah saja bagi suatu pihak mendukung hak Israel untuk membela diri, tetapi pada saat yang sama merasa marah atas apa yang sedang terjadi pada warga sipil di Gaza dan Tepi Barat.
Baca Juga: Disorot Lagi, Indonesia Harusnya Ambil Tindakan Tidak Cukup hanya Qatar dan Mesir
Warga Palestina Punya Hak Memiliki Negara
Menurutnya membela hak-hak warga Palestina untuk memiliki negara sah-sah saja dan tidak boleh dianggap sebagai tindakan antisemitisme.