Bahas Tiga Isu di KTT ASEAN Plus Three, Jokowi: Menyelamatkan Kita

- 12 November 2022, 14:00 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pengantarnya pada KTT ASEAN – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke-25, di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat, 11 November 2022.
Presiden Jokowi menyampaikan pengantarnya pada KTT ASEAN – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke-25, di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat, 11 November 2022. /BPMI Setpres/Laily Rachev/

SUARA JAYAPURA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three (APT) ke-25 di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu 12 November 2022. 

Dalam forum tersebut, setidaknya ada tiga isu yang harus menjadi fokus bagi APT.

Baca Juga: Empat Mayat di Perumahan di Jakarta Barat Ditemukan Terpisah, Begini Kronologinya

Yakni krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas, keamanan, dan perdamaian kawasan.

Krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan.

Jokowi mengatakan teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan dan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT.

Baca Juga: Penemu 4 Mayat Mengering di Perumahan Citra Garden Kalideres, Begini Kronologinya

"Hal itu dilakukan demi amankan rantai pasok dan stabilkan harga beras," jelasnya. 

Selanjutnya resesi ekonomi kawasan harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus dilakukan.

Perlu sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation.

Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas. 

Baca Juga: Kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe Digeledah, KPK Temukan Uang Tunai Sampai Emas Batangan

Kepada pimpinan negara APT, ditekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi domestic resources, dan kecermatan menjaga inflasi.

Kemduain ada stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan.

Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati.

Presiden Jokowi meyakini, apabila APT mampu melakukan semua hal tersebut, maka kawasan akan terus menjadi epicentrum of growth.

Baca Juga: Pegawai Honorer Diangkat Jadi PPPK, Tanpa Seleksi? Kemenpan RB Jelaskan Begini

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak para pemimpin negara APT untuk bersatu padu dalam upaya menghadapi berbagai krisis global yang mengancam saat ini.

Menurutnya, forum beranggotakan ASEAN ini punya pengalaman menghadapi ancaman krisis keuangan globar pada 2008 silam. 

Apalagi dalam anggota ASEAN ada China, Jepang, dan Korea Selatan yang punya pengalaman itu. 

Baca Juga: Diusulkan Jadi Cawapres, Gibran 'Irit Bicara' Jika Anies Baswedan Gantikan Jokowi

Maka dari itu, dalam KTT APT, Jokowi mengajak para pemimpin negara forum tersebut untuk menggali kembali semangat yang sama.

"APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan," jelasnya.

Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini," tambahnya. ***

 

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x