Pihak Kementerian Luar Negeri India mengaku perihatin adanya peningkatan penggunaan Internet dan informasi lainnya serta teknologi komunikasi oleh teroris dan pendukungnya.
"Termasuk platform media sosial, untuk tujuan teroris, seperti perekrutan dan hasutan untuk melakukan aksi teroris serta pendanaan, rencana dan persiapan aksi mereka," jelasnya, dikutip suarajayapura.com dari Anadolu pada Senin, 31 Oktober 2022.
Baca Juga: Omongan Erick Thohir Blunder, Menteri Jokowi Jadi Bulan-bulanan Fahri Hamzah: Otak Ybs
Komite PBB menggarisbawahi perlunya untuk secara efektif melawan cara-cara kelompok teror Al Qaida dan ISIS.
Demikian dengan afiliasi mereka yang menggunakan narasinya untuk menghasut dan merekrut orang lain melakukan aksi teroris.***