Network
SUARA JAYAPURA - Komite Kontra-Terorisme Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar pertemuan khusus.
Pertemuan itu berlangsung di India pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Pertemuan dihadiri perwakilan dari 15 anggota negara Dewan Keamanan PBB dan pakar kontra-terorisme dari seluruh dunia.
Baca Juga: Kabar Mobil Baru 2023, Maxus Territory Bikin Ganas Pajero Sport dan Fortuner, Begini Spesifikasinya
Dalam pertempuran khusus itu, Komite Kontra-Terorisme DK PBB menyerukan nol toleransi untuk terorisme.
Komite juga menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya penggunaan teknologi baru dan yang sedang berkembang.
Penggunaan teknologi itu bertujuan untuk terorisme.
Baca Juga: Mahfud MD: Tahun Depan Kita Pemilu, Cari Presiden yang Bener
Selain itu, Komite juga kembali menegaskan terorisme jangan disangkutpautkan dengan agama, kebangsaan, peradaban atau kelompok etnik.
Pihak Kementerian Luar Negeri India mengaku perihatin adanya peningkatan penggunaan Internet dan informasi lainnya serta teknologi komunikasi oleh teroris dan pendukungnya.
"Termasuk platform media sosial, untuk tujuan teroris, seperti perekrutan dan hasutan untuk melakukan aksi teroris serta pendanaan, rencana dan persiapan aksi mereka," jelasnya, dikutip suarajayapura.com dari Anadolu pada Senin, 31 Oktober 2022.
Baca Juga: Omongan Erick Thohir Blunder, Menteri Jokowi Jadi Bulan-bulanan Fahri Hamzah: Otak Ybs
Komite PBB menggarisbawahi perlunya untuk secara efektif melawan cara-cara kelompok teror Al Qaida dan ISIS.
Demikian dengan afiliasi mereka yang menggunakan narasinya untuk menghasut dan merekrut orang lain melakukan aksi teroris.***
