AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir ke Timur Tengah, Benarkan Menteri Israel 'Bom Nuklir' Gaza?

6 November 2023, 13:12 WIB
Awan jamur dari tes pertama bom hidrogen terlihat dalam file foto tahun 1952. Pemerintah Barat harus menganggap serius kemungkinan teroris meledakkan bom nuklir sebagai bahan yang diperlukan dan pengetahuan menjadi lebih mudah diperoleh, analis keamanan berpendapat dalam dua laporan baru. /REUTERS/HANDOUT

SUARA JAYAPURA - Dunia Internasional dengan dihebohkan pernyataan Menteri Israel soal menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza, Palestina, sebagai pilihan. 

Bahkan dengan tegas rencana itu untuk melenyapkan para Kelompok Hamas dari muka bumi.

Di tengah kehebohan itu, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kabarnya telah mengerahkan sebuah kapal selam bertenaga nuklir ke Timur Tengah.

"Pada 5 November 2023, kapal selam kelas Ohio tiba di area tanggung jawab Komando Pusat AS," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Minggu malam via akun media sosial X.

Diketahui, sejak kelompok Hamas Palestina meluncurkan Operasi Banjar Al-Aqsa terhadap Israel pada 7 Oktober, AS sudah mengirimkan dua kapal induk ke kawasan tersebut.

Baca Juga: Bak Kena Karma Instan, RS di Tel Aviv Dihujani Rudal yang Seharusnya Diarahkan ke Gaza

Bom Nuklir Gaza

Menteri Pusaka Israel Amichai Eliyahu mengatakan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah sebuah pilihan.

Dilaporkan media lokal pada Minggu 5 November 2023, Eliyahu, menteri dari partai kanan jauh Otzma Yehudit, mengatakan bom nuklir adalah pilihan Israel.

Baca Juga: Menteri Israel Bicara Kemungkinan Gunakan Bom Nuklir di Gaza, Hamas Berteriak ke Dunia Internasional

"Salah satu pilihan Israel adalah menjatuhkan bom nuklir di Jalur itu," katanya, menurut harian Times of Israel. 

Tidak hanya itu, dalam wawancara radio, Eliyahu menyuarakan keberatannya untuk membolehkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

"Kami tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan Nazi," kata sang menteri. 

Eliyahu juga mengatakan bahwa penduduk Palestina sudah seharusnya pergi ke Irlandia atau gurun.

Baca Juga: Anak-anak di Lebanon Jadi Korban Serangan Israel, Hizbullah Murka

Ia menyebut penduduk Palestina sebagai monster di Gaza harus harus menemukan solusi mereka sendiri. 

"Siapapun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas tidak boleh terus hidup di muka bumi,” tegasnya.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler