Alasan Tetsuya Yamagami Tembak Mati Sinzho Abe Mempertegas Kembali Posisi China dalam Tragedi di Nara

10 Juli 2022, 14:43 WIB
Sosok Tetsuya Yamagami, Pelaku Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe. /The Yomiuri Shimbun/KYODO via REUTERS

SUARA JAYAPURA - Nyawa mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe harus berakhir di tangah Tetsuya Yamagami.

Shinzo Abe ditembak di bagian dada kirinya pada Jumat, 8 Juli 2022.

Sebelum itu, Shinzo Abe sempat berpidato di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara, Jepang jam 11.30 waktu setempat.

Baca Juga: Sejak Lama Tetsuya Yamagami Merencanakan Membunuh Shinzo Abe, Alasannya di Luar Dugaan

Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe sebanyak dua kali dari belakang menggunakan shotgun.

Hal itu dilakukan bukan karena alasan politik, mengingat Jepang saat ini sedang dalam tensi politik yang tinggi. 

Alasan itu pula menegaskan kembali posisi China dalam tragedi penembakan di Nara. 

Baca Juga: 15 Kata-kata Mutiara dan Ide Status Medsos Selamat Hari Raya Idul Adha 2022, Berisi Doa dan Harapan

Tetsuya Yamagami memiliki alasan tidak terkait dengan politik, melainkan karena ketidakpuasan terhadap sosok pemimpin terlama Jepang 

Setelah diperiksa pihak kepolisian, ia melakukan aksi penembakan itu lantaran Shinzo Abe telah terlibat dalam kelompok agam yang berimbas pada nasib orang tuanya. 

Ia percaya mantan perdana menteri Jepang itu terlibat dalam kelompok agama yang telah menghancurkan keluarganya dan menyebabkan ibunya bangkrut.

Menurut sumber-sumber investigasi, Tetsuya Yamagami meyakini bahwa Shinzo Abe telah mempromosikan sebuah kelompok agama tertentu yang membuat ibunya kepincut.

Baca Juga: Siswa Bisa Daftar Bantuan PIP 2022 Meski Tak Punya KIP dan KKS, Ini Penjelasannya

"Ibu saya terlibat dalam kelompok agama dan saya membencinya," kata Yamagami dikutip NDTV dari laporan Kyodo dan media domestik lainnya.

Meski begitu, media-media Jepang belum menyebutkan kelompok agama mana yang dilaporkan membuatnya Yamahami marah.

Sebelumnya, Pemerintah China menegaskan pihaknya tidak terlibat atas tragedi penembakan itu.

Sosok pemimpin terlama Jepang dinilai itu telah berkontribusi positif untuk meningkatkan hubungan baik China dan Jepang.

Penegasan itu disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian dalam pernyataan pers.

Baca Juga: Belajar dari Kasus di Kebumen, Ada yang Lebih Beresiko Dibanding Bahayanya Menghidupkan Mesin Saat Isi BBM

"Insiden tak terduga ini seharusnya tidak dikaitkan dengan hubungan China-Jepang," jelasnya. 

Pernyataan itu disampaikan setelah komunitas nasionalis China berkomentar di media sosial Weibo belum lama ini. 

Mereka membuat unggahan perayaan kemenangan atas kabar dukacita yang menimpa Jepang.

Meski nasionalis China begitu gembira, Beijing dengan tegas tak mau dikaitkan dengan tragedi penembakan Shinzo Abe.

Baca Juga: Polisi Geledah Ponpes Riyadhul Jannah di Depok, Barang Bukti Ini Jadi Saksi Bisu Perbuatan Pelaku

Zhao Lijian yang tampil mewakili Pemerintah China, juga tak mau menanggapi soal komentar penuh gembira yang merebak di dunia maya.

"Saya tidak akan menanggapi komentar yang diunggah secara daring," kata Zhao menegaskan.***

 

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: NDTV ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler