Network
SUARA JAYAPURA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Papua dan Papua Youth Creatif Hub (PYCH) mendorong perusahaan asal Papua menjadi perusahaan go public.
Pasalnya, tahun 2023 ini belum ada perusahaan asal Papua yang menjadi perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menurut Kepala Kantor BEI Papua, Kresna A. Payokwa dalam Workshop Go Public dengan tema Go Big with Go Public. pada Rabu 29 November 2023 bertempat di gedung PYCH Jayapura.
Baca Juga: Giliran Universitas YAPIS Papua, OJK-BEI Ngopi Bareng Mahasiswa Bahas Keuangan Digital
"Kami terus mendorong perusahaan-perusahaan lokal bahkan juga perusahaan BUMD yang sudah besar skalanya di Papua agar dapat berkembang lebih baik lagi dengan menjadi perusahaan go public di Bursa Efek,” katanya.
Krena mengungkapkan Indonesia kini menduduki peringkat ke-5 di dunia dan peringkat ke-1 di ASEAN dari sisi jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran umum saham perdana).
Kemudian dari sisi fundraised, Indonesia peringkat ke-7 di dunia, terpaut sedikit di bawah Hong Kong, dengan kontribusi 3 persen terhadap total fundraised bursa secara global.
"Hal ini menjadi jabawan bagi perusahaan-perusahaan di daerah yang sedang mencari pendanaan untuk memperkuat struktur permodalannya," ungkapnya.
Baca Juga: Indonesia: Hanya dengan Menggunakan Hati, Kita akan Dapat Membela Keadilan dan Kemanusiaan
