Kasihan UMKM, GoFood dan GrabFood Bikin Pedagang Diambang Kebangrutan, Ini Penyebabnya

2 Juli 2022, 08:53 WIB
Resep, bahan dan cara membuat nasi kuning Banjar khas Banjarmasin/foto. Gofood/ /

SUARA JAYAPURA - Media sosial sedang diramaikan mahalnya makanan di platform online, GoFood dan GrabFood.

Mahalnya makanan itu dikeluhkan pada UMKM karena berpotensi menyebabkan kebangrutan. 

Hal itu jadi petisi dibuat melalui laman change.org dan sudah ditandatangani lebih dari 9 ribu orang.

Baca Juga: Petisi Mahalnya Makanan di Gofood dan Grabfood, Selamatkan UMKM dari Kebangkrutannya

Petisi tersebut berjudul Selamatkan UMKM dengan Batasi Komisi Food Platform.

Adapun isi petisi itu bahwa komisi yang diterapkan di setiap food platform atau marketplace online cukup besar.

Komisi yang ditetapkan dalam food platform tersebut sebesar 20 persen per transaksi dari harga asli. 

Baca Juga: Cara dan Link Download Video Shorts YouTube Pake Shortsnoob dan 8Downloader, Mudah dan Gampang

"Hal ini menyebabkan setiap Merchant terpaksa menaikan harga cukup tinggi agar menjaga keuntungan, komisi dan discount. Efek dari harga tinggi maka daya beli menurun," tulis Aloysius Efraim.

Lanjut, dijelaskna bahwa komisi 20 persen terhadap pricelist adalah yang tidak paling masuk akal. 

"Yang paling tidak masuk akal adalah komisi 20 persen terhadap pricelist, jika produk kita turunkan melalui discount, komisi tetap terhadap pricelist. Padahal platform/marketplace barang hanya dibebankan komisi berkisar 3 persen, lagipula setiap platform sdh mendapatkan keuntungan dari delivery," tulisnya lagi. 

Baca Juga: Selamat, 12,8 Juta Orang Dapat BLT UMKM Rp600 Ribu, Begini Cara Cek Penerima Bantuan Lewat HP

Selalin itu, dalam petisi tersebut mengatakan jika belum ada penetapan aturan komisi.

Hal itu membuat pemilik platform dengan seenaknya menentukan nilai komisi dan dasar perhitungan yang mencekik merchant terutama UMKM.

"Maka petisi ini akan menyelamatkan UMKM dari kebangkrutannya," tulis Aloysius Efraim. 

"Mohon tandatangan petisi ini dengan target 50.000 petisi," tulisnya.***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler