SUARA JAYAPURA - Bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Perubahan jadi perbincangan banyak kalangan.
Sikap minggat dari koalisi juga dilakukan Partai Demokrat usai PKB mendapat kursi Cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menanggapi bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS.
Baca Juga: Demokrat Minggat Karena Duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, PKS Bicara Opsi
Ketua Umum Partai Gerindra itu berpendapat pada akhirnya rakyat sebagai pemilih yang akan menilai dan memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan usai Deklarasi Partai Gelora Indonesia Mendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024-2029 di Jakarta pada Sabtu, 2 September 2023.
"Demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah, ya. Santai saja. Kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai. Rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan, dan rakyat tidak bodoh. Rakyat tidak bisa dibohongi. Semuanya kami serahkan kepada rakyat," katanya.
Prabowo juga menyatakan tidak sepakat jika bergabungnya Partai Gelora Indonesia ke KIM sebagai pelipur lara pengganti PKB yang ke luar dari koalisi yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Baca Juga: Jokowi Diminta Hati-hati Putuskan Pj Gubernur Papua, Kornas: OAP Syarat Mutlak