Simulasi Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Kalah Telak

- 18 Maret 2023, 18:27 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Presiden Jokowi berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /Muhammad Rafiq/YouTube Sekretariat Presiden

SUARA JAYAPURA - Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo kalah telak dalam simulasi Pilpres 2023. 

Hal itu berdasarkan hasil survei Magna Charta Politika yang dirilis pada Jumat, 17 Maret 2023. 

Dalam simulasi pasangan calon Ganjar Pranowo-Erick Thohir dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar kalah telak dari pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).  

Baca Juga: Jawaban Jokowi Soal Perjodohan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo

"Pasangan Anies-AHY unggul untuk semua simulasi pasangan calon," kata Direktur Kajian Magna Charta Politika Wildan Ramadhan Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Jumat, 17 Maret 2023. 

Wildan menjelaskan dalam simulasi empat pasangan calon, pasangan Anies-AHY meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan 31,4 persen.

Diikuti oleh pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir sebesar 19,7 persen, pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebesar 15,9 persen dan pasangan Puan Maharani-Andika Perkasa sebesar 11,7 persen.

Baca Juga: Usai Dilaporkan APA, Pengacara Mario Dandy Datangi Polda Metro Jaya

Sementara itu, yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab sebanyak 21,3 persen.

Kemudian, dalam simulasi tiga pasangan calon, Anies-AHY tetap masih unggul dengan elektabilitas sebesar 37,8 persen.

Diikuti pasangan Prabowo Subianto-Puan sebesar 24,7 persen dan pasangan Ganjar-Erick sebesar 15,3 persen.

Baca Juga: Tak Ada Kata Damai Bagi Mario Dandy dan Shane, Kejati DKI Jakarta Tegaskan Sikap

Sementara, yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab ada sebanyak sebesar 22,2 persen.

Sedangkan dalam simulasi dua pasangan calon, elektabilitas pasangan Anies-AHY tidak goyah dengan perolehan elektabilitas sebesar 40,9 persen.

Bila dengan pasangan Prabowo-Puan hanya mendapat 30,2 persen. Sementara itu, yang belum menentukan pilihan sebesar 28,9 persen.

Survei Magna Charta Politika itu dilakukan pada 9-18 Maret 2023 mengambil populasi warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum ketika survei dilakukan.

Baca Juga: Sule Ungkap Tipe Wanita Pendamping Hidupnya, Nathalie Holscher Tersaingi Nih!

Sampelnya diambil di 34 provinsi dan populasi dipilih secara acak sebanyak 2.000 responden, dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.

Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x