Terungkap Alasan Kuat Dibalik Keputusan Soeharto Izinkan Freeport Kuras Harta Karun Papua

- 7 Oktober 2023, 22:15 WIB
lustrasi - Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.
lustrasi - Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja./

Baca Juga: Peringkat Persipura Hari Ini di Klasemen Grup 4 Liga 2, Poin Persiba Balikpapan Bertambah

Awal Kerjasama Dimulai

Alhasi, dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara Pemerintah Indonesia dengan Freeport untuk kegiatan penambangan tembaga di Papua Barat dilakukan di Departemen Pertambangan Indonesia.

Saat itu, Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Pertambangan, Ir. Slamet Bratanata dan pihak Freeport diwakili oleh Robert C. Hills selaku Presiden Freeport Sulphur dan Forbes K. Wilson sebagai Presiden Freeport Indonesia anak perusahaan Freeport Sulphur.

Prosesi penandatangan kontrak kerja disaksikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marshall Green.

Dalam kerjasamanya, Freeport diberikan konsesi lahan penambangan seluas 10.908 hektar
untuk kontrak selama 30 tahun yang berlaku sejak kegiatan komersial pertama dilakukan.

Baca Juga: Jadi Wadah Bisnis Berkesinambungan bagi UMKM, Shopee Jadi E-Commerce Terfavorit untuk Berjualan

Setelah penandatangan itu, Freeport memulai aktivitas penambangan emas dan tembaga di Papua pada tahun 1973.

Jelang akhir tahun itu, pengapalan pertama sebanyak 10.000 ton tembaga dilakukan dengan tujuan Jepang.

Kemudian Soeharto terbang menuju Papua untuk meresmikan fasilitas produksi di Tembagapura.

Pada peresmian iu, Soeharto terlihat senang dan gembira karena kesuksesan penambangan di Freeport.

Halaman:

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah