Mengenal Tisa Aprillia Raskya Madubun dan Pemikiran tentang Perempuan

10 April 2023, 17:56 WIB
Sekretaris DPW PSI Papua Tisa Aprillia Raskya Madubun /

SUARA JAYAPURA - Kota Jayapura, Papua pada 9 April 1994 silam, telah lahir seorang wanita bernama Tisa Aprillia Raskya Madubun dari rahim Sri Kempa. Sang ayah bernama Ritham Madubun bersyukur telah lahir generasi pejuang.

Kini, harapan dan doa kedua orang tua perlahan tapi pasti terwujud lewat gerakan dan pemikirannya. Tisa Aprillia Raskya Madubun merupakan tokoh perempuan yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan menyuarakan banyak hal, termasuk hak-hak perempuan. 

Bak buah tidak jatuh dari pohonnya, spirit sebagai pejuang seakan turun secara alami dari sang ayah, Ritham Madubun yang merupakan seorang pesepakbola ternama yang pernah mengharumkan nama Papua dikanca nasional. Pernah menjadi kapten Persipura pada era 90-an, bahkan sukses membawa tim berjuluk mutiara hitam itu meraih medali emas pada Pekan Olahgara Nasional (PON) XIII di Jakarta.

Baca Juga: Kabar KMHDI Ikut Jemput Anas Urbaningrum Bikin Gaduh Internal, Putu Yoga: Berlebihan dan Dibuat

Kesuksesan itu terus berlanjut dengan mengantarkan Persipura kembali ke divisi utama atau kasta tertinggi sepakbola nasional pada Desember 1993.

Meski berbeda lapangan, namun spirit Tisa Aprillia Raskya Madubun membela rakyat demi keadilan dan kesejahteraan, terutama mewujudkan hak-hak perempuan seakan mengingatkan publik tentang perjuangan sang Ayah dalam mewujudkan harapan rakyat Papua melilhat Persipura bisa berkompetisi di kasta tertinggi liga Indonesia.

Baginya, perempuan sebagai entitas warga Negara yang tinggal di Kota Jayapura memiliki peranan penting, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas yang sama dengan laki-laki dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peranan penting inilah yang kerap diperjuangkan Tisa Aprillia Raskya Madubun agar seluruh perempuan di Kota Jayapura paham dan mengerti akan peranan penting itu. Perempuan harus bisa tampil memberikan sumbangsihnya disegala liding sektor, salah satunya pembangunan daerah.

Baca Juga: Gelar Tes Wawancara, PSI Kota Jayapura Cari Caleg Serius di Pemilu 2024

Lantas, bagaimana kisah perjalanan dan pemikiran Tisa Aprillia Raskya Madubun?

Saat menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambatan Bulan (STIE JB) Timika, Tisa Aprillia Raskya Madubun memulai kiprahnya sebagai seorang aktivis sekaligus politisi perempuan bergabung dengan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) bernama Himpunan Mahasiswa Islam.

Selang beberapa tahun kemudian, Tisa Aprillia Raskya Madubun terpilih sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Mimika periode 2013-2014 sekaligus menjadi ketua umum pertama saat didirikan.

Baca Juga: THR ASN 2023 Dipotong 50 Persen Dikritik Rocky Gerung: Negara Punya Banyak Uang

Di periode yang sama, Tisa Aprillia Raskya Madubun didapuk sebagai Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STIE JB. Setahun kemudian, terpilih sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STIE JB Periode 2015-2016.

Konsistensi Tisa Aprillia Raskya Madubun untuk tetap berkecimpung pada perjuangan perempuan mulai terlilhat saat dipercayakan menjabat sebagai Ketua Bidang Internal Kohati Badan Koordinasi (Badko) HMI Papua-Papua Barat Periode 2017-2019. Kohati sendiri merupakan lembaga ex officio yang khusus mengurusi isu keperempuanan.

Setelah demisioner, Tisa Aprillia Raskya Madubun tidak pernah berhenti menyuarakan hak-hak perempuan. Di tahun 2020, Tisa Aprillia Raskya mendirikan Komunitas Dibalik Perempuan yang bergerak pada isu keperempuanan hingga sekarang.

Ditahun yang sama, Tisa Aprillia Raskya juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bidang Pendidikan dan SDM DPD KNPI Mimika periode 2020-202022. Masih di tahun yang sama, Tisa Aprillia Raskya Madubun juga memulai karir politiknya dengan bergabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan dipercayakan menjadi Sekretaris DPW PSI sejak 2020 hingga sekarang. 

Baca Juga: Kumpulan Kutipan Anas Urbaningrum yang Penuh Makna, Cocok Jadi Status di Media Sosial

Kosistensinya terus berlanjut saat dipercayakan menjadi Wakil Sekretaris Bidang Politik, Hukum dan HAM Forhati Wilayah Papua. Ruang gerak Tisa Aprillia Raskya Madubun semakin luas karena mengisi tiga sektor gerakan sekaligus, yakni politik, hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satu dari sekian yang pernah dibuatnya adalah menggelar kelas pendidikan politik untuk perempuan.

Dalam pandangan Tisa Aprillia Raskya Madubun, perempuan harus berperan dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan hanya bergelut pada bidang ekonomi dan sosial, dalam hal politik juga demikian pentingnya.

Pandangan kaum patrial bahwa perempuan harus duduk mengurusi ranah domestik, kini sudah tergerus oleh perkembangan zaman. Perempuan mampu melakukan hal yang lebih luas mulai menjadi aktor strategis dalam pembangunan secara nasional maupun regional demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. 

Baca Juga: Ayah Shane Lukas Sebut Gagal Bicara dengan Ayah Mario Dandy: Entah Karena Kesombongannya

Kecerdasan dan kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, khususnya mama-mama Papua tidak bisa dianggap remeh berkat berkontribusi terhadap pembangunan. Seperti meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan dibidang pertanian, perdagangan dan bidang lainnya.

Di bidang politik dan pemerintahan, perempuan dilibatkan sebagai pengambilan keputusan-keputusan strategis. Meski tidak semua perempuan berada di posisi itu, setidaknya mampu merepresentasikan kehadiran serta menyuarakan aspirasi perempuan di level kebijakan pemerintah.

Selain itu, Tisa Aprillia Raskya Madubun juga memandang bahwa perempuan merupakan aset, potensi, dan investasi penting bagi Indonesia yang dapat berkontribusi secara signifikan sesuai kapabilitas dan kemampuannya.

Dalam konteks pembangunan, pengarusutamaan gender, dan pemberdayaan perempuan begitu erat kaitannya dengan memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa. Mengingat, perempuan adalah pendidik pertama di dalam keluarga.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Hasil Pertemuan Ketum PSSI dengan Presiden FIFA Soal Sanksi Indonesia

Dalam upaya pembangunan ekonomi, perempuan cukup mendominasi dari berbagai sisi baik itu industri kreatif, menjadi pengusaha atau menduduki jabatan di lembaga yang secara khusus membidangi perekonomian.

Terlepas dari semua bidang yang seyogianya bisa digeluti oleh kaum perempuan, sejauh ini perempuan mampu membuktikan keikutsertaannya dalam proses pembangunan. Menghadapi tahun-tahun politik, sudah saatnya kaum perempuan mengerti dan memahami peran penting itu.***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler