Beda Pandangan LIB-Panitia dengan Aparat Soal Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya

- 2 Oktober 2022, 18:40 WIB
Indonesia Duduki Posisi Kedua Dengan Korban Terbanyak di dunia sepanjang sejarah kerusuhan sepakbola
Indonesia Duduki Posisi Kedua Dengan Korban Terbanyak di dunia sepanjang sejarah kerusuhan sepakbola /Twitter @plus62post

SUARA JAYAPURA - Jelang laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, aparat keamanan sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kericuhan. 

Namun terjadi beda pandangan antara aparat kemanan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Panitia Pelaksana. 

Akibatnya, kericuhan benar terjadi hingga menelan korban jiwa 187 orang berdasarkan data per Minggu 2 Oktober 2022 siang.

Baca Juga: Aparat Sudah Antisipasi Agar Tidak Terjadi Kerusuhan, Panitia Malah Ngotot, PSSI Beri Pembelaan

Laga tersebut mestinya berjalan dengan aman dan lancar. 

Kemenangan Persebaya Surabaya 3-2 dari Arema FC mengubah suasana Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur jadi mencekam. 

Kericuhan terjadi usai laga berakhir dan memuncak ketika aparat mulai ambil tindakan tegas. 

Disamping berupaya memukul mundur suporter yang mengamuk, sebagian mengamankan pemain Arema FC dan Persebaya Surabaya. 

Baca Juga: Daftar Nama Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang Sudah Teridentifikasi

Tragedi beradarah itu mendapat sorotan dari Menko Polhukam, Mahfud MD.

Ia mengatakan aparat keamanan sudah mengantisipasi dengan berkoordinasi dan memberikan usul-usul teknis di lapangan.

Apapat mengusulkan pertandingan agar dilaksanakan sore dan jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

Namun sangat disayangkan, usulan tersebut tidak dilakukan pihak panitia pelaksana. 

Baca Juga: Aparat Sudah Antisipasi Jika Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya Ricuh, Malah Panitia Tetap Ngotot

Bahkan kata Mahfud MD, jumlah tiket yang terjual melebihi kapasitas stadion. 

"Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat," ungkapnya, dikutip suarajayapura.com dari Instagram @mohmahfudmd pada 2 Oktober 2022.

"Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000," tambahnya. 

Sementara itu, pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjelaskan alasan mengapa laga Arema FC vs Persebaya digelar malam hari.

Baca Juga: Cerita Penonton yang Berhasil Keluar dari Stadion Kanjuruhan: Bergelimpangan, Berlumuran...

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat berjudul "PSSI Soal Alasan Laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Tetap Digelar Malam: Karena Tak ada Suporter Lawan".

Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan jadwal pertandingan dipindah ke malam hari karena tidak ada suporter Persebaya yang menonton langsung ke Stadion Kanjuruhan.

Sehingga, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Panitia Pelaksana Arema FC meyakini tidak akan terjadi kericuhan.

“Itu yang menjadi rujukan dari pihak panitia pelaksana dan LIB untuk berpositif thinking bahwa sulit untuk akan ada kerusuhan,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta.

Baca Juga: Saksi Mata Ceritakan Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Kejam dan Sadis...

Sebelumnya Polres Malang telah menyurati Panitia Pelaksana Arema FC agar menyampaikan permohonan kepada PT LIB supaya laga Arema FC vs Persebaya digelar pukul 15.00 WIB.

Permohonan itu disampaikan oleh pihak kepolisian atas pertimbangan keamanan.

Namun, pihak panitia pelaksana dan PT LIB tetap menggelar pertandiangan Derbi Jawa Timur di malam hari.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: Pikiran Rakyat Instagram @mohmahfudmd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah