Rampung Juni! Papua Sulap Lahan 13 Hektare Jadi Bangunan Termegah Saingi GBK

- 21 Februari 2024, 21:31 WIB
Stadion Lukas Enembe akan dipakai untuk kompetisi resmi sepakbola Indonesia yaitu Liga 2 2022. Ini merupakan verifikasi perdana di stadion ini sejak diresmikan 23 Oktober 2020.
Stadion Lukas Enembe akan dipakai untuk kompetisi resmi sepakbola Indonesia yaitu Liga 2 2022. Ini merupakan verifikasi perdana di stadion ini sejak diresmikan 23 Oktober 2020. /Foto Facebook Sabang - Merauke /

SUARA JAYAPURA - Papua berhasil menyulat lahan seluas 13 hektare menjadi bangunan termegah di Indoneia. 

Bangunan tersebut dibangun menggunakan APBD Provinsi Papua selama empat periode tahun anggaran. 

Dengan total anggaran Rp1,3 triliun, kini bangunan megah itu jadi kebanggaan rakyat Papua. 

Baca Juga: Rampung Agustus! IKN Bersiap Punya Hotel Rp20 Triliun Kelas Bintang Lima, Jokowi Orang Pertama Nginap

Seluruh fasilitasnya telah berstandar internasional, sehingga bisa digunakan untuk event olahraga sekelas Olimpiade. 

Bangunan termegah kedua setelah Stadion Glora Bung Karno itu bernama Stadion Lukas Enembe. 

Stadion berkapasitas lebih 40.000 penonton ini telah selesai pembangunannya dan diresmikan Gubernur Papua Lukas Enembe pada tahun 2020 lalu. 

Pembangunan Stadion Lukas Enembe dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk telah selesai pada Juni 2019.

Baca Juga: Mulai Februari! di Atas Lahas 5 Hektare Kota Palu Siap Berdiri Masjid Terbesar di Sulawesi Tengah

Saat diresmikan, nama stadion kemudian berganti nama menjadi Stadion Lukas Enembe.

Stadion Lukas Enembe berasa di lokasi sangat strategi, yakni di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

Hadirnya Stadion Lukas Enembe telah menjadi ikon tersendiri bagi rakyat Papua. 

Stadion Lukas Enembe menjadi salah satu lapangan sepak bola berstandar FIFA dengan sarana pendukung lainnya didatangkan langsung dari luar negeri.

Baca Juga: Lokasi Paling Tepat Menikmati Lanskap Kota Palu Sulawesi Tengah, Bisa Pesan Putu Ketan Sambal Ikan Duo

Seperti jenis rumput yang digunakan ternyata adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar.

Kemudian lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF).

Soal pencahayaan, Stadion Lukas Enembe menggunakan LED teknologi DMX dari Philips yang bisa mengikuti beat musik dengan kekuatan 1.800 lux.

Baca Juga: Disepakati Juni! Pemekaran Papua Melahirkan Provinsi Baru Seluas 51.213,330 Km2, Sudah Punya Undang-undang

Selanjutnya ada scoring board perimeter atau papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa.

Begitu pula dengan 88 unit perangkat sound system yang didatangkan langsung dari Jepang. Secara keseluruhan, teknologi di stadion itu memang sudah sangat modern.***

 

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah