Menurut Mensos Risma, hal ini dilakukan dengan membagikan tongkat penuntun adaptif dengan fitur-fitur inovatif seperti sensor panas, banjir atau air mengalir dan detektor bahan kimia berbahaya, dan GPS.
Pemerintah melaksanakan operasi katarak besar-besaran dilakukan di seluruh negeri, termasuk kepada anak-anak.
“Sekali jalan, setidaknya 300 anak diperiksa, dan dirawat, dan bila memang dinyatakan katarak maka langsung dioperasi,” katanya.
Dengan kampanye secara sistematis, pemerintah mendorong meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak penyandang disabilitas, kami meluncurkan program _Indonesia Mendengar, Indonesia Melihat, dan Indonesia Melangkah.
Baca Juga: Jurus Bank Indonesia Papua Kenalkan Tiga Kebijakan Utama ke Masyarakat
Sebagai negara yang berada di sekitar _mega-thrust_ dan _ring of fire_ terbesar di dunia, pemerintah Indonesia memastikan terus meningkatkan ketahanan penyandang disabilitas menghadapi ancaman bencana.
“Di daerah bencana, kami membangun pusat pengungsian besar-besaran untuk mendukung dan memastikan semua kelompok mendapatkan perlindungan,” katanya.
Antisipasi Kemungkinan Bencana
Mensos Risma menjelaskan untuk menghadapi kemungkinan bencana yang begitu besar, pihaknya menyediakan bufferstock di lumbung sosial.
Saat ini ada 484 titik logistik (lumbung sosial) di 544 kecamatan di 145 kabupaten atau kota, dan 29 provinsi.