SUARA JAYAPURA – Sudah menjadi kewajiban umat muslim bagi yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji.
Menunaikan ibadah haji diwajibkan sekali seumur hidup. Maka dari itu, setiap muslim dituntut untuk sungguh-sungguh melaksanakannya.
Kesungguhan melaksanakan ibadah haji ini dilakukan agar mampu menjadi haji yang mabrur.
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi CASN 2023 Mau Dibuka, Rekrutmen PPPK Apa Kabar? Ini Kata Menpan RB
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa ternyata esensi ibadah Haji tidak hanya berhenti saat kita di mekkah.
Hal itu disampaikan dalam ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official yang diunggah pada 1 Maret 2022, sebagaimana dikutip suaraJayapura.com pada Minggu, 11 Juni 2023.
“Mekkah adalah tempat yang baik sehingga orang yang beribadah disitu, semakin meningkat imannya, meningkat ibadahnya, dan lebih baik perilakunya,” jelasnya.
Baca Juga: PPIH: Jemaah Haji UPG 14 di Madinah Tidak Terlantar
Nantinya ketika sudah pulang ke Indonesia, setiap muslim bisa menghadirkan aura Mekkah dan Madinah.
Sehingga kata Ustaz Adi Hidayat, setiap tempat itu auranya seperti mekkah dan Madinah.
“Hal tersebut yang dikatakan oleh Nabi SAW untuk orang yang pulang haji, nabi tidak mengatakan gelarnya tapi yang Nabi katakan adalah kesuksesan ibadahnya,” katanya.
“Haji yang sukses kata Nabi SAW adalah “Al Hajjul Mabruuru” yaitu Haji yang mabrur. Mabrur itu dari kata birrunya itu sifat baik yang bisa menanggalkan yang buruk,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ketika seseorang pulang dari ibadah haji membawa pulang sifat birrun.
Orang yang membawa sifat birrun disebut “mabrur”.
“Intinya, Haji yang mabrura dalah Haji yang mampu merubah keadaan seseorang lebih baik dari sebelumnya,” jelasnya.***