Situs Gunung Srobu di Sidang untuk Penetapan Cagar Budaya Nasional

SUARA JAYAPURA - Tradisi Megalitik Situs Gunung Srobu, kota Jayapura Papua, mulai dipraktekkan pada 1740 silam, atau abad ke-4 masehi.

Dan berdasarkan pertanggalan absolut yang diperoleh dari situs ini, masih banyak lagi yang ditemukan pada lokasi tersebut.

Untuk itu, tentunya diperlukan suatu kebijakan pengelolaan situs yang tepat. Sehingga dalam pemanfaatannya, kondisi situs tetap lestari.

Baca Juga: Gunung Srobu Jayapura Menyimpan Peradaban Tempat Pemujaan 1740 Tahun Silam

Pemkot Jayapura menilai penetapan situs Gunung Srobu sudah tepat dok.suarajayapura

Berdasarkan hal ini, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, menggelar sidang penetapan cagar budaya Situs Gunung Srobu pada Senin, 20 Mei 2024.

“Pada situs Gunung Srobu, ditemukan 5 area struktur megalitik dengan varian bentuk batu temu gelang, arca megalitik, menhir, kubur perigi dan lain-lain," katanya. 

Demikian dikatakan Asisten I Setda Kota Jayapura, Evert Nocolas Merauje, mengawali sidang penetapan status Gunung Srobu sebagai cagar budaya.

Baca Juga: Festival Cenderawash 2024: Transaksi Rp646 Juta dan 90,73 Persen Gunakan QRIS

Dikatakan, kesemuanya itu berasal dari masa akhir prasejarah, yaitu pada 1740 tahun silam atau pada abad ke-4 masehi.

Sehingga kata Merauje, penetapan situs gunung Srobu sebagai cagar budaya sangatlah tepat.

"Data-data tersebut, mencerminkan bahwa situs Gunung Srobu memiliki arti penting bagi sejarah ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan dan agama,” ujarnya.

Dengan demikian lanjut Merauje, melalui sidang penetapan oleh TACB pusat dan kota Jayapura, maka menjadi babak baru sejarah peradaban manusia Papua, khususnya kota Jayapura dan tanah Tabi.

Baca Juga: Christian Ireeuw Rebut Wali Kota Jayapura Terhalang 3 Kandidat Kuat, Seberapa Kuat H. Kumar?

Foto bersama pembukaan sidang penetapan Gunung Srobu dok.suarajayapura

Sementara itu, ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Pusat, Surya Helmi mengatakan, sudah ada 11 naskah yang siap untuk disidangkan.

Dikatakan, jika nantinya nilai situs Gunung Srobu bisa dibuktikan untuk masuk peringkat nasional, maka dibutuhkan dukungan pemerintah daerah.

Untuk itu, dirinya berharap adanya perhatian dari pemerintah kota Jayapura, untuk menggiatkan aktivitas TACB, yang tidak akan bisa beraktivitas, jika tidak ada perhatian dari pemerintah.

“Harapan saya, jangan berhenti sampai di sini. Karena kota Jayapura sangat potensial dengan budaya," pungkas Helmy.