AS dan Israel Potensi Pecah Kongsi soal Gaza dan Tepi Barat

- 19 November 2023, 08:31 WIB
Tentara Israel berjalan melewati reruntuhan ketika invasi darat di Jalur Gaza Utara, Palestina, Rabu, 8 November 2023. Pertempuran antara pasukan Israel dengan kelompok pejuang Palestina Hamas menyebabkan ribuan warga di kota itu mengungsi.
Tentara Israel berjalan melewati reruntuhan ketika invasi darat di Jalur Gaza Utara, Palestina, Rabu, 8 November 2023. Pertempuran antara pasukan Israel dengan kelompok pejuang Palestina Hamas menyebabkan ribuan warga di kota itu mengungsi. /ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun/Spt./

SUARA JAYAPURA - Amerika Serikat selama ini mendukung penuh agresi militer Israel di Jalur Gaza. 

Tampaknya bakal pecah kongsi jika kedua pimpinan negara ngotot dengan sikapnya soal Jalur Gaza. 

Presiden AS Joe Biden menginginkan Otoritas Palestina (PA) harus memerintah Jalur Gaza dan Tepi Barat setelah perang Israel-Hamas berakhir.

Baca Juga: Palestina Masih Ada di Gaza, Nakba 2023 Hanya Ilusi

Hal ini sejalan rencana Israel mengusir para pejuang Palestina, Hamas dan sayap militernya, Brigade Al-Qassam. 

Namun Israel ingin wilayah Jalur Gaza dikuasai pemerintahannya. Terbukti, mereka mengusir paksa warga Palestina di wilayah yang diduduki. 

Joe Biden mengatakan Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan di bawah struktur pemerintahan tunggal di bawah Otoritas Palestina yang direvitalisasi.  

"Saat kita berupaya mencapai perdamaian, Gaza dan Tepi Barat seharusnya dipersatukan di bawah struktur pemerintahan tunggal di bawah Otoritas Palestina yang direvitalisasi, sementara kita semua berusaha menuju solusi dua-negara," tulis Biden dalam artikel opini di Washington Post pada Sabtu, 18 November 2023. 

Baca Juga: Pernyataan Coca-cola, Starbucks, McDonald's Soal Produknya Diboikot karena Pro Israel

Halaman:

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x