SUARA JAYAPURA - Israel telah meluncurkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, Palestina menyusul serangan lintas batas oleh Hamas ke dalam wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Lebih dari 9.500 orang, termasuk 8.500 warga Palestina, tewas dalam konflik ini. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu pihak Israel kehilangan 1.538 nyawa akibat serangan Hamas.
Baca Juga: Dua Sisi Indonesia Jika Sikapi Konflik di Gaza, Termasuk Boikot Produk Israel
Menyikapi konflik itu, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris masih menilai Hamas sebuah organisasi teroris.
"Sebuah organisasi teroris, Hamas, membantai ratusan anak muda di sebuah konser. Sedikitnya 1.400 orang Israel tewas," katanya dalam wawancara dengan CBS News pada Minggu.
Karena itu, Kamala Harris menilai Israel tanpa rasa ragu membela diri dari serangan kelompok Hamas.
"Israel, tanpa keraguan apapun, berhak membela dirinya," tambahnya.
Baca Juga: Indonesia Tidak Berani Boikot Produk-produk Israel, Ini Penjelasan Pakar